JAKARTA. Pembiayaan alat berat tahun ini lesu. Jatuhnya harga komoditas sektor tambang dan perkebunan membuat laba PT Tifa Finance Tbk (Tifa) ikut terseret. Laba Tifa turun 31% pada kuartal tiga secara year on year (yoy). Sisa waktu dua bulan, perusahaan memprediksi laba masih akan tertekan. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, laba Tifa pada September 2015 sebesar Rp 17,96 miliar lebih rendah dibandingkan September 2014 sebesar Rp 26,12 miliar. Padahal dari sisi pendapatan, Tifa Finance masih mencatat pertubuhan sebesar 3,44% menjadi Rp 128,22 miliar. Namun, beban operasionalnya naik lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan. Beban Tifa menjadi Rp 40,39 miliar pada kuartal 3 2015 dari Rp 34,16 miliar pada kuartal 3 2014.
Akhir tahun laba Tifa Finance diprediksi turun 25%
JAKARTA. Pembiayaan alat berat tahun ini lesu. Jatuhnya harga komoditas sektor tambang dan perkebunan membuat laba PT Tifa Finance Tbk (Tifa) ikut terseret. Laba Tifa turun 31% pada kuartal tiga secara year on year (yoy). Sisa waktu dua bulan, perusahaan memprediksi laba masih akan tertekan. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, laba Tifa pada September 2015 sebesar Rp 17,96 miliar lebih rendah dibandingkan September 2014 sebesar Rp 26,12 miliar. Padahal dari sisi pendapatan, Tifa Finance masih mencatat pertubuhan sebesar 3,44% menjadi Rp 128,22 miliar. Namun, beban operasionalnya naik lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan. Beban Tifa menjadi Rp 40,39 miliar pada kuartal 3 2015 dari Rp 34,16 miliar pada kuartal 3 2014.