Akhir tahun, Medco EP Indonesia mulai mengebor Blok A



JAKARTA. Setelah mendapatkan persetujuan perpanjangan kontrak untuk mengelola Blok A (Aceh) PT Medco EP Indonesia terus menggenjot kinerjanya. Anak usaha dari PT Medco Energi International Tbk (MEDC) itu menargetkan produksi gas komersial akan keluar pada kuartal IV pada tahun 2013. "Untuk tahun ini, kita targetkan akan ngebor sumur eksplorasi pada kuartal IV," ujar Presiden Direktur PT Medco EP Indonesia kepada KONTAN, Senin (7/3).Untuk mengerjakan blok A, Medco EP pada tahun ini akan menghabiskan dana sebesar US$ 25 juta. Pengerjaan blok A ini, kata Budi akan menaikkan biaya investasi Medco EP dari tahun lalu. Tahun lalu, Medco EP Indonesia menganggarkan capex sebesar US$ 103 juta. Pada tahun ini, capex Medco EP Indonesia mencapai US$ 233 juta. Ini berarti, ada peningkatan sebesar US$ 130 juta."Tambahan investasi untuk biaya Donggi Senoro dan Blok A. Memang paling besar adalah untuk Donggi Senoro. Untuk Blok A tidak terlalu besar karena baru ngebor sumur eksplorasi akhir tahun," lanjut Budi.Seperti diketahui, Blok A saat ini dikelola oleh anak usaha Medco yaitu PT Medco EP Indonesia. Kontrak yang berlaku mulai 1 September 1961 ini, akan berakhir pada 1 September 2011 mendatang. Sebelumnya, kontrak Medco di blok ini juga sudah diperpanjang selama 20 tahun sejak 1991. Pada akhir tahun lalu, Medco EP Indonesia berhasil mendapatkan perpanjangan kontrak untuk blok A.Produksi gas blok A ini sangat ditunggu oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Pasalnya, BUMN Pupuk yang sempat mati suri akibat kekurangan pasokan gas ini sangat mengandalkan gas dari blok A. PIM akan mendapatkan gas dari blok A sebesar 110 juta kaki kubik per hari (mmscfd) selama 7 tahun."Blok A adalah potensi untuk kelangsungan PIM karena gas dari Exxon akan habis pada 2014," ujar Direktur Utama PIM, Mashudianto. Medco segera melakukan eksplorasi dan pengembangan blok A sehingga tidak ada keterlambatan. Dengan kerjasama ini, maka pasokan gas untuk PIM bakal aman hingga 2020. Dengan begitu, usaha PIM menaikkan produksi tidak lagi terhambat energi.Sementara itu, Budi menambahkan, ke depannya produksi gas Medco akan naik tajam. Sedangkan produksi minyak Medco akan stagnan. Hal ini karena Medco ingin menjadi perusahaan produsen gas ketimbang produsen minyak. Pada tahun ini, Medco menargetkan memproduksi gas sebesar 180 mmscfd. Jumlah ini naik ketimbang produksi gas pada tahun lalu sebesar 150 mmscfd."Tahun 2009, produksi gas kita sebesar 90 mmscfd. Nanti kita harapkan produksi gas bisa naik hingga 280 mmscd dengan adanya tambahan Senoro dan blok A. Sedangkan untuk produksi minyak masih stagnan di level 30.000 barel," tutur Budi.Selain mengandalkan produksi gas dari Senoro dan Blok A, Medco juga akan menggenjot produksi gas dari lapangan Singa dan South Sumatera sehingga kenaikannya cukup tajam. "Misalnya untuk lapangan Singa, pada tahun lalu produksi gasnya hanya sekitar 20.000, tahun ini kita akan genjot jadi 40.000 sampai 50.000," tandas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: