Akhir tahun pabrik terigu Wilmar beroperasi



JAKARTA. Akhirnya PT Wilmar Indonesia akan memiliki pabrik tepung terigu pertamanya di Indonesia. Pabrik tepung terigu dengan kapasitas 1.000 ton per hari atau sekitar 300.000 ton per tahun bisa beroperasi pada Desember tahun ini. Hal ini lebih cepat dari perkiraan semula, pabrik baru bisa beroperasi tahun 2014. Erik Tjia, Direktur PT Wilmar Nabati Indonesia mengatakan, saat ini mesin pendukung pabrik sudah tiba di Indonesia dan akan mulai tahap pemasangan. Manajemen berharap produksi terigu dapat segera dioptimalkan setelah uji coba. "Commisioning (uji coba) perlu waktu sekitar satu bulan," kata Erik. Hasil produksi dari pabrik tepung terigu tersebut akan dipasarkan untuk industri. Namun, kedepan, tidak menutup kemungkinan untuk memasarkan dalam kemasan yang lebih kecil dengan tujuannya ke pasar ritel.Nilai investasi pabrik tepung terigu ini berkisar Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar. Erik menceritakan, pabrik tepung terigu yang berada di Gresik, Jawa Timur tersebut akan terdiri dari dua line dengan kapasitas masing-masing 500 ton per hari.Terdapat beberapa pilihan untuk mendatangkan gandum sebagai bahan baku tepung terigu tersebut. Erik menyebut, beberapa negara produsen gandum yang dapat diandalakan suplainya antara lain Australia, Amerika Serikat dan Turki.Bisnis tepung terigu ini sebenarnya bukan hal baru bagi Wilmar. Sebelumnya, Wilmar telah terjun di bidang ini dengan memiliki sekitar 20% saham produsen tepung terigu Malaysia yaitu FFM Berhad.Erik optimistis, pasar tepung terigu di Indonesia masih tumbuh. Jika pabrik tepung terigu ini selesai, Wilmar mengharapkan mampu mengambil 25% hingga 30% pasar terigu nasional. Apalagi, kata dia dengan diberlakukannya bea masuk terhadap impor tepung terigu akan menjadi kesempatan Wilmar merebut pasar. Rata-rata impor tepung terigu mencapai 400.000 hingga 450.000 ton tiap tahunnya.Seperti diketahui, Kementrian Perdagangan memberikan tiga opsi kepada negara asal tepung terigu pasca berakhirnya kebijakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS). Sebab, kebijakan bea masuk dianggap menaikan pangsa pasar produsen tepung dalam negeri. Berdasarkan data dari Asoisasi Tepung Terigu (Aptindo), tahun lalu konsumsi tepung terigu mencapai 5,05 juta ton. Tahun ini diperkirakan konsumsi terigu mencapai 5,43 juta ton. Pangsa pasar terigu paling besar dikuasai oleh Bogasari yakni sekitar 51,09% atau 2,58 juta ton. Sampai Maret tahun ini, konsumsi tepung terigu mencapai 1,28 juta ton. Produksi tepung terigu Bogasari mencapai 668,73 ribu ton.Ekspansi Wilmar ke bisnis tepung terigu ini jelas akan menambah jumlah pabrik terigu yang akan dibangun di Indonesia. Aptindo mencatat, setidaknya ada empat pemain baru industri ini di tanah air. Empat calon pemain baru itu adalah PT Sari Pangan Makmur Sejahtera, PT Sarana Prima Makmur Sejahtera, PT Tarlindo Makmur Abadi serta PT Istana Kanya.Saat ini, sudah ada 21 perusahaan yang meramaikan persaingan bisnis terigu nasional. Dengan bergabungnya keempat perusahaan ini, maka total pabrik terigu di Indonesia menjadi 25 unit. Kapasitas giling gandum juga terus meningkat. Tahun lalu, kapasitas giling gandum sebanyak 6 juta ton. Pada tahun ini, diperkirakan kapasitas giling gandum bisa mencapai 8,1 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Fitri Arifenie