Akhir tahun pebisnis ritel panen



JAKARTA. Akhir tahun memang waktunya para peritel meraup berkah. Sebab, di penghujung tahun ini ada dua perayaan yaitu Natal dan tahun baru yang bisa mendongkrak penjualan sektor ritel.

Ketua Pelaksana Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta mengatakan, menjelang Natal dan tahun baru permintaan sektor ritel sudah pasti meningkat, walaupun tidak setinggi ketika jelang Lebaran yang kenaikannya sampai tiga kali lipat. "Jelang Natal dan tahun baru omzet ritel bisa naik sekitar 20% - 30% ketimbang bulan biasa," ujar Tutum kepada KONTAN jum'at (3/12).

Akhir tahun ini Tatum memprediksi, omzet ritel bisa mencapai Rp 100 triliun atau naik sekitar 15% ketimbang tahun 2009. Asal tahu saja, pada lebaran lalu, The Nielsen Company Indonesia memperkirakan total belanja ritel mencapai Rp 19,9 triliun atau tumbuh 10% ketimbang periode yang sama tahun 2009 lalu yang sebesar Rp 18,1 triliun.


Pengamat Ritel Handaka Santosa menambahkan, kenaikan permintaan di sektor ritel dipicu pula karena adanya bonus akhir tahun. Sehingga, masyarakat yang tidak merayakan natal pun, akan berbelanja. Melihat kondisi ekonomi Indonesia yang cenderung stabil, Tutum memperkirakan tahun depan omset ritel bisa tumbuh sekitar 10% - 15% ketimbang tahun ini. Bahkan, Handaka lebih optimis dengan memperkirakan omset ritel pada tahun depan bisa tumbuh sekitar 20%, karena daya beli masyarakat masih akan terus meningkat seiring membaiknya kondisi ekonomi baik lokal maupun global.

Meski begitu, Handaka bilang selama ini omset ritel masih ditopang oleh belanja domestik. "Harapannya, ke depan belanja turis di dalam negeri bisa ditingkatkan sehingga porsi penjualan ritel yang berasal dari turis asing bisa ditingkatkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini