JAKARTA. Niatan PT Sarinah (Persero) untuk masuk ke bisnis perhotelan akhirnya tak lama lagi akan terwujud. Setelah tertunda cukup lama akhirnya rencana pembangunan hotel di kota Bandung pun sebentar lagi akan dilakukan. Rencananya proyek ini akan dimulai pada bulan Desember nanti. “Kita harap bisa mulai di bulan Desember,” Ira Puspadewi, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) kepada KONTAN, awal pekan ini. Hotel bintang 4 itu nantinya akan dibangun di jalan Braga dengan memanfaatkan bangunan bekas toko Sarinah yang sudah tidak beroperasi. Hotel tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 1.700 meter persegi. Kata Ira, selain hotel pihaknya sudah merencanakan untuk mengembangkan aset lain yang dimilikinya seperti area parkir seluas 1,7 hektare di area gedung Sarinah di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, tanah seluas 2,5 hektare di Jakarta Selatan dan beberapa lahan di Surabaya dan Semarang. Namun ia masih belum bisa memastikan konsep pengembangan seperti apa yang akan dilakukannya. “Kami tertariknya membangun area komerisial yang bisa menciptakan backbone populasi,” tandasnya. Perseroan berniat mengembangkan area mix used yang bisa terdiri dari hotel, perkantoran maupun hunian. Menurutnya pertumbuhan retail bisa dilakukan melalui penambahan ruang dan menambah produktivitas per meter perseginya. Sudah bukan trend lagi satu pusat perbelanjaan memiliki toko tersendiri. Dengan adanya kegiatan usaha lain yang mengikuti maka itu akan memberi keuntungan bagi penjualan barang-barang retail di Sarinah.
Akhir tahun, Sarinah mulai bangun hotel di Bandung
JAKARTA. Niatan PT Sarinah (Persero) untuk masuk ke bisnis perhotelan akhirnya tak lama lagi akan terwujud. Setelah tertunda cukup lama akhirnya rencana pembangunan hotel di kota Bandung pun sebentar lagi akan dilakukan. Rencananya proyek ini akan dimulai pada bulan Desember nanti. “Kita harap bisa mulai di bulan Desember,” Ira Puspadewi, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) kepada KONTAN, awal pekan ini. Hotel bintang 4 itu nantinya akan dibangun di jalan Braga dengan memanfaatkan bangunan bekas toko Sarinah yang sudah tidak beroperasi. Hotel tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 1.700 meter persegi. Kata Ira, selain hotel pihaknya sudah merencanakan untuk mengembangkan aset lain yang dimilikinya seperti area parkir seluas 1,7 hektare di area gedung Sarinah di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, tanah seluas 2,5 hektare di Jakarta Selatan dan beberapa lahan di Surabaya dan Semarang. Namun ia masih belum bisa memastikan konsep pengembangan seperti apa yang akan dilakukannya. “Kami tertariknya membangun area komerisial yang bisa menciptakan backbone populasi,” tandasnya. Perseroan berniat mengembangkan area mix used yang bisa terdiri dari hotel, perkantoran maupun hunian. Menurutnya pertumbuhan retail bisa dilakukan melalui penambahan ruang dan menambah produktivitas per meter perseginya. Sudah bukan trend lagi satu pusat perbelanjaan memiliki toko tersendiri. Dengan adanya kegiatan usaha lain yang mengikuti maka itu akan memberi keuntungan bagi penjualan barang-barang retail di Sarinah.