Akhirnya, Bank Pundi bisa mendulang untung



JAKARTA. Setelah merugi sejak akuisisi dan bersulih nama dari PT Bank Eksekutif dua tahun sebelumnya, akhirnya Bank Pundi Indonesia berhasil menuai untung sebesar Rp 31,04 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Catatan saja, hingga akhir tahun lalu perusahaan milik Sandiaga Uno ini masih merugi sebesar Rp 147,25 miliar.

Gandhi Ganda Putra Ismail, Direktur Utama Bank Pundi, mengaku terkejut dengan pencapaian ini. Awalnya, ia memperkirakan, pada tiga bulan pertama tahun ini, masih harus menanggung kerugian sekitar Rp 12 miliar. “Pertumbuhan laba didominasi oleh peningkatan pendapatan bunga, termasuk pendapatan operasional, dan efisiensi biaya,” tutur dia, Senin (14/5).

Efisiensi biaya memang berpengaruh besar pada kinerja perusahaan. Sejak Sandiaga masuk ke bank ini, ekspansi terus berlangsung di seluruh Indonesia. Tentu saja, manajemen juga harus merogoh kocek lumayan dalam untuk melakukan ekspansi jaringan.


Yakni, dari 19 kantor di tahun 2010 lalu, Bank Pundi menggeber membangun hingga 187 kantor di tahun 2011 lalu, kemudian menjadi sebanyak 201 kantor di akhir Maret 2012. Masih ada sisa enam kantor yang bakal berdiri sampai akhir tahun ini.

Tentu saja, ekspansi jaringan juga turut mendukung kinerja. Lihat saja, penyaluran kredit tumbuh 23,34% selama tiga bulan ini menjadi Rp 4,4 triliun. Terlebih lagi, hampir semua kredit tersalurkan di sektor usaha mikro.

Hal ini jelas menguntungkan perusahaan karena pendapatan bunga di sektor usaha mikro sangat besar. Asal tahu saja, bunga kredit mikro berkisar 22% - 31% per tahun. Sayang, manajemen enggan merinci pendapatan bunga bersih bagi perusahaan.

Hanya saja, saat kredit naik, potensi kredit macet atau non-performing loan (NPL) juga tinggi, mencapai 3,63%. Namun, manajemen sudah menyiapkan cara menekan NPL. "Kami akan membina sekaligus menjaga hubungan baik dengan debitur sehingga angsuran kredit bisa lebih lancar," ujar Ramono Sukadis, Direktur Bisnis Bank Pundi.

Banyaknya jaringan pemasaran juga meningkatkan kepercayaan masyarakat. Lihat saja, simpanan nasabah di Bank Pundi per 31 Maret 2012 mencapai Rp 6,32 triliun, naik 18,79% dibanding akhir tahun. Walhasil, aset perusahaan pun ikut terdongkrak menjadi Rp 7,06 triliun, tumbuh 17,82%.

Sekadar informasi, pemegang saham Bank Pundi berencana menambah modal dari posisi saat ini Rp 690 miliar. Itu untuk menjaga rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) di posisi 10% - 12%. Per kuartal pertama, CAR berada di level 11,5%. Rencana penambahan modal masih dalam kajian dan diperkirakan terlaksana pada kuartal IV 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri