KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) resmi mengumumkan nama bank yang akan diakuisisi. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 16 April 2019 BCA bersama dengan anak usahanya BCA Finance membeli seluruh saham PT Bank Royal Indonesia dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko Sugiarto. Berdasarkan perjanjian, BCA dan BCA Finance akan membeli sebanyak 2,87 juta saham Bank Royal yang mewakili seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor oleh para pemegang saham Bank Royal. Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra yang mewakili BCA dalam keterbukaan informasi di BEI menyebut nilai transaksi tersebut maksimum sebesar Rp 1 triliun.
"Penyelesaian rencana transaksi akan tunduk pada persyaratan pendahuluan sebagaimana disepakati oleh pihak dalam perjanjian, termasuk diperolehnya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pengambilalihan saham Bank Royal oleh perseroan," tulisnya dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (22/4). Tujuan pembelian Bank Royal oleh BCA antara lain untuk mendukung program arsitektur perbankan Indonesia sekaligus mengembangkan bisnis perbankan BCA. Nantinya, Bank Royal bakal menjadi anak perusahaan BCA yang baru. Sayangnya, keterbukaan tersebut tidak merinci fokus layanan perbankan atau segmen Bank Royal. "Melalui entitas yang terpisah, perseroan dapat menawarkan diferensiasi atas suatu produk dan layanan perbankan secara jelas," sambungnya. Sebagai informasi, bank swasta terbesar di Tanah Air ini memiliki BCA Syariah, BCA Finance, BCA Insurance, BCA Finance Limited, BCA Sekuritas, CS Finance, BCA Life dan Central Capital Ventura (CCVA). Mengenai rencana akuisisi ini, pada Selasa (19/2) dalam pemberitaan Kontan.co.id BCA memang berniat untuk mencaplok saham Bank Royal. Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkap pihaknya mengincar bank kecil yang masuk dalam kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) I dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun dan bukan perusahaan terbuka.
Per akhir tahun 2018 lalu Bank Royal tercatat memiliki total modal inti (Tier 1) sebesar Rp 330,68 miliar alias masuk dalam kategori BUKU I. Secara kinerja, tahun lalu Bank Royal hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 857 juta. Meski kecil, pencapaian ini lebih baik dibanding periode tahun sebelumnya yang rugi Rp 14,76 miliar. Berdasarkan fungsi intermediasinya, Bank Royal hanya membukukan realisasi kredit sebeasr Rp 566,93 miliar atau turun 1,32% secara
year on year (yoy). Di sisi lain, aset Bank Royal tercatat naik 7,22% yoy dari Rp 903,21 miliar per akhir 2017 menjadi Rp 968,46 miliar tahun lalu. Amunisi ekspansi Bank Royal juga masih terbuka, tercermin dari rasio kecukupan modal alias
capital adequacy ratio (CAR) yang sangat tebal 54,6% di 2018. Jumlah tersebut naik dari posisi tahun sebelumnya 47,48%. Sementara rasio
non performing loan (NPL) relatif membaik dari 5,62% pada peroide 2017 menjadi 2,26% akhir 2018. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi