Akhirnya, BKSL Dapat Restu Akuisisi Bukit Jonggol



JAKARTA. Perjuangan PT Sentul City Tbk (BKSL) mendapat persetujuan pemegang saham untuk mengakuisisi PT Bukit Jonggol Asri akhirnya membuahkan hasil. Pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan pengembang properti ini, kemarin, dengan agenda tunggal persetujuan aksi korporasi itu, mencapai 79,1%. Ini telah memenuhi kuorum.

"Dari pemegang saham yang hadir, sekitar 99% menyetujui rencana akuisisi Bukit Jonggol," ujar seorang pemegang saham seusai RUPSLB BKSL di Jakarta, kemarin (15/2).

Ia optimistis kinerja BKSL ke depan semakin berkembang dengan rencana akuisisi Bukit Jonggol yang memiliki cadangan lahan seluas 10.500 hektar (ha) itu. Sayang, manajemen BKSL tak bisa dimintai tanggapannya atas hasil rapat tersebut.


Sekedar mengingatkan, sebelumnya, BKSL telah dua kali menggelar RUPSLB untuk meminta persetujuan akuisisi Bukit Jonggol. RUPSLB pertama dilangsungkan pada 29 Desember 2009 dan yang kedua pada 18 Januari lalu. Namun, rapat itu tidak kuorum karena pemegang saham yang hadir di bawah 75% dari total pemegang saham BKSL.

Padahal, akuisisi Bukit Jonggol menjadi satu paket dengan rencana penerbitan saham baru (rights issue) dan waran yang telah rampung sebelumnya. Sebanyak Rp 1,45 triliun dana hasil rights issue akan digunakan untuk membeli 968 juta saham baru atau 88,56% saham Bukit Jonggol pada 31 Maret nanti.

Analis Bhakti Securities Reza Nugraha berpendapat, Bukit Jonggol memiliki proyek properti yang terlantar. "BKSL harus memiliki dana yang lebih besar lagi untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur di sana," imbuhnya.

Dia pesimistis BKSL memiliki modal yang cukup kuat untuk mengembangkan Bukit Jonggol. Reza memberikan target harga Rp 120 per saham. "Rekomendasinya tahan hingga ada aksi korporasi berikutnya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan