Akhirnya, BUMI bisa gelar rights issue



JAKARTA. Setelah sempat tertunda, penantian PT Bumi Resources Tbk (BUMI) atas izin rights issue berakhir. Kemarin (22/6), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan izin efektif untuk rights issue BUMI.

Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, mengatakan, OJK tidak lagi memerlukan informasi tambahan terkait rencana aksi korporasi tersebut. "Dengan begitu, pernyataan pendaftaran rights issue BUMI menjadi efektif," ujar Nurhaida dalam salinan dokumen yang diperoleh KONTAN, kemarin.

Artinya, rights issue BUMI senilai Rp 35,07 triliun, yang merupakan proses krusial untuk merestrukturisasi sebagian utangnya, bisa segera dieksekusi. "Kami akan segera memulai rights issue bulan depan," ujar Dileep Srivastrava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, kemarin.


Ia menambahkan, setelah proses restrukturisasi utang selesai, utang BUMI akan berkurang menjadi US$ 1,6 miliar dari sebelumnya US$ 4,2 miliar. Dengan begitu, neraca keuangan BUMI akan kembali membaik.

BUMI akan menerbitkan saham baru sejumlah 28,75 miliar saham seri A dengan harga Rp 926,16 per saham. Total nilainya Rp 26,62 triliun, atau setara US$ 2,01 miliar. BUMI juga menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) senilai Rp 8,45 triliun, atau setara US$ 639 juta.

Para pembeli siaga, yang tak lain adalah kreditur BUMI, sudah siap menampung sisa rights issue jika tak terserap pasar. PT Danatama Kapital Investama, sebagai pembeli siaga, bakal mengambil saham maksimal sebanyak 285,67 miliar saham.

Lalu, PT Samuel International, yang mewakili kreditur, juga akan mengambil sisa saham berdasarkan mekanisme konversi utang. Hal yang sama juga berlaku untuk saham seri B yang akan ditukarkan menjadi OWK. Dalam pelaksanaan OWK, Innovate Capital Pte Ltd akan bertindak sebagai pembeli siaga, yang juga mewakili kreditur.

Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities mengatakan, keluarnya izin efektif ini memberi kepastian kepada investor bahwa BUMI bisa menurunkan rasio utangnya. Sehingga, dalam jangka panjang, BUMI punya peluang mendapatkan laba bersih yang lebih baik. "Walaupun butuh waktu, tapi harga sahamnya berpotensi terus meningkat," prediksi dia.

Memang, penebusan rights issue yang nilainya jauh di atas harga pasar jarang terjadi dalam aksi korporasi emiten lainnya. Namun, Edwin yakin, proses rights issue dan konversi utang BUMI bisa berjalan sesuai harapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie