JAKARTA. Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menghubungi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melalui pesan singkat untuk membuat janji bertemu. Sandi dan Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan ingin membicarakan program mereka yang bisa mulai dimasukkan di sisa masa kepemimpinan Djarot di Jakarta. Namun Djarot tidak membalas pesan singkatnya saat itu. "Belum (dibalas), mungkin Pak Djarot lagi sibuk. Tapi saya sudah menulis surat juga jadi menunggu waktunya Pak Djarot. Nanti saya coba (titip pesan) lewat stafnya beliau," kata Sandi, Selasa (16/5/2017) lalu.
Djarot, saat ditanya secara terpisah terkait permintaan Sandi, mengatakan bahwa dirinya sibuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan di Pemprov DKI Jakarta. Dia belum bisa bertemu dengan Anies dan Sandi. "Saya masih sibuk, fokus untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan dan beberapa kegiatan ya. Saya masih fokus ke situ," ujar Djarot, Kamis lalu. Anies dan Sandi pun mengirimkan surat resmi untuk meminta untuk bisa beraudiensi dengan Djarot. Dalam suratnya, Anies dan Sandi meminta kesediaan Djarot meluangkan waktu beraudiensi. Anies dan Sandi menyerahkan sepenuhnya waktu audiensi kepada Djarot. Setelah menerima surat dari Anies dan Sandi, Djarot akhirnya bersedia menemui mereka. Djarot menyebut akan mencari waktu yang tepat untuk bertemu Anies dan Sandi. "Pak Anies sama Pak Sandi sudah kirim surat ke kami untuk beraudiensi. Tentu saja kami akan agendakan dengan menyesuaikan jadwal kami berdua," kata Djarot, Senin (22/5). Djarot hanya akan berkoordinasi langsung dengan Anies dan Sandi, tidak dengan tim sinkronisasi Anies-Sandi. Dia mengatakan, tim sinkronisasi akan berkoordinasi dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) DKI Jakarta untuk membicarakan hal-hal teknis yang berkaitan dengan program kerja. Djarot hanya akan berbicara di tatanan kebijakan saat nanti bertemu Anies dan Sandi. "Kami lebih banyak bicara di tatanan kebijakan," kata Djarot.
Meski tidak berkoordinasi langsung dengannya, Djarot meminta tim sinkronisasi Anies-Sandi mengawal proses masa transisi kepemimpinan di DKI Jakarta saat ini. Begitu pun dengan TAPD. Sebab, penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2018 melibatkan dua kepemimpinan. Djarot meminta masa transisi dikawal agar penyusunan anggaran tidak menemui persoalan nantinya. "Saya tidak mau apa yang masuk di KUA-PPAS sebagai penjabaran dari RKPD dan RPJMD itu kemudian dipersoalkan di kemudian hari. Saya tidak mau kalau sudah ditandatangani dan kalau terjadi apa-apa itu dipersoalkan, makanya harus
clear," ucap Djarot. (Nursita Sari) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie