JAKARTA. Duet Grup Sinarmas dan Grup Bakrie akhirnya terlaksana. Keduanya berkongsi melalui PT Smartfren Telecom Tbk (
FREN) dan PT Bakrie Telecom Tbk (
BTEL). Gandi Sulistiyanto Soeherman, Presiden Komisaris FREN menjelaskan, pihaknya bekerjasama dalam penggunaan spektrum. "Bukan merger, kami melakukan penggabungan usaha secara terbatas, khususnya penggabungan sptektrum," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (27/1).
Kesepakatan kerjasama sudah diteken keduabelahpihak pada pertengahan Desember 2014. BTEL sepakat untuk memberikan spektrum atau frekuensi yang dimiliki kepada FREN. Smartfren dan Bakrie Telecom masing-masing memiliki 5 MHz di frekuensi 850 MHz. Sebagai kompensasi, pemegang saham FREN memberikan sejumlah kepemilikan sahamnya kepada BTEL. Antony Susilo, Direktur Keuangan FREN menjelaskan, jumlah saham FREN yang dimiliki BTEL sekitar 5,6% hingga 6%. "Ini sudah dieksekusi Desember 2014," tuturnya. Sehingga, pada laporan keuangan per akhir tahun 2014 akan terpampang jelas BTEL menjadi salah satu pemegang saham FREN. Sayang, Antony tidak menyebut saham siapa yang dilepas dan nilai transaksi pelepasan saham yang dimaksud.
Ia hanya bilang, transaksi dilakukan berdasarkan harga saham di pasar ketika itu. Mengutip laporan keuangan FREN per kuartal III-2014. Jumlah modal saham FREN sebesar 17,79 miliar saham. Dengan kepemilikan sekitar 6%, maka BTEL berhak atas 1,06 miliar saham FREN. Rata-rata harga perdagangan saham FREN sepanjang Desember 2014 ada di level Rp 91 per saham. Sehingga, nilai transaksi berkisar Rp 97,16 miliar. Selain dengan saham, FREN juga membayar tunai transaksi pengambilalihan spektrum tersebut. Namun, Antony masih menyimpan rapat-rapat terkait niliai yang telah disepakati. Alasannya, keduanya terikat perjanjian kerahasiaan alias
non disclosure agreement (NDA). Dalam kesepakatan juga disetujui, BTEL menyewa jaringan FREN untuk periode satu tahun setelah penandantangan perjanjian. Adapun, kontrak penyewaan bisa diperpanjang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia