Akhirnya, Jerman Mau Bantu Yunani



BRUSSEL. Langkah penyelamatan Yunani oleh Uni Eropa (UE) dan Dana Moneter Internasional (IMF) bakal segera terwujud. Jerman, salah satu negara terbesar UE yang sebelumnya terus menentang rancangan bantuan ke Negeri Dewa-Dewa itu, kabarnya, mulai melunak dan menyetujui pinjaman dengan tingkat bunga di bawah bunga pasar.

Seorang pejabat pemerintah salah satu negara UE yang ikut dalam pertemuan para Menteri Keuangan UE di Brussel, Minggu (11/4), menjadi pembocor informasi tersebut. Dalam pertemuan itu, para petinggi keuangan Uni Eropa bersama IMF mendiskusikan syarat dan kondisi utang bagi Yunani ini.

Meski nantinya bunga utang bakal lebih rendah dari tingkat bunga di pasar, pejabat itu mengatakan, UE akan mengenakan bunga di atas tingkat bunga yang biasa ditetapkan IMF. Ini merupakan bentuk kompromi bagi Jerman, yang menegaskan, Yunani tidak boleh mendapat subsidi bunga utang.


"Kami tidak akan membiarkan duit pembayar pajak digunakan untuk memberi subsidi utang ke Yunani," ujar Kanselir Jerman Angela Merkel, beberapa waktu lalu.

Perdana Menteri (PM) Yunani George Papandreou sendiri sudah menyerah. Dia bilang, tanpa subsidi utang, negaranya tidak akan mampu memangkas defisit sesuai target UE. UE menekan Yunani agar memangkas defisit anggarannya dari 13% menjadi 8,7% tahun ini.

"Jerman bersikeras memberi Yunani utang dengan tingkat bunga pasar. Itu sama saja mendorong Yunani bunuh diri, karena harga di pasar saat ini sangat bergejolak," papar miliuner George Soros dalam wawancara dengan Bloomberg, Sabtu (10/4). Soros menambahkan, ini waktunya bagi UE untuk menunjukkan kebersamaannya.

Bantuan mendesak

Mengacu pada kesepakatan bantuan yang disetujui Maret lalu, UE bakal menyumbang lebih dari separo utang ke Yunani. Sisanya akan dipenuhi oleh IMF. Pendanaan akan dikucurkan, kalau Yunani kehabisan opsi pendanaan dari pasar.

Berdasarkan perkiraaan ekonom UBS AG, Yunani membutuhkan dana lebih dari € 20 miliar atau US$ 27 miliar. Yunani butuh dana ini untuk membayar surat utang jatuh tempo dan refinancing utang dalam dua bulan mendatang.

Catatan saja, krisis bujet telah membuat imbal hasil (yield) Surat utang Yunani bertenor 10 tahun melonjak 0,6% menuju level rekor tertingginya di 7,364% pekan lalu. Sementara, bunga utang yang diminta IMF mungkin sekitar 3,26%.

Menurut UBS, Jerman melunak karena khawatir dampak sistemik krisis Yunani akan sampai ke negara Eropa lain. Apalagi, pekan lalu, Fitch Ratings kembali memangkas rating Yunani sebanyak dua level dari BBB+ menjadi BBB-. Rating ini hanya satu level di atas junk level.

Fitch menilai, ketidakjelasan bantuan dari UE telah merintangi Yunani mendapatkan harga yang wajar untuk surat utangnya di pasar finansial. Kondisi itu juga menggerus kemampuan pemerintah Yunani untuk memenuhi target pemangkasan defisit sesuai keinginan UE.

Saat ini rating Yunani sama levelnya dengan rating Bulgaria dan Panama. Dengan tingkat rating yang rendah seperti itu, pasar menuntut tingkat bunga premium atas surat utang yang mereka tawarkan.

Padahal, Yunani sangat membutuhkan dana segar. Salah satunya, duit sekitar € 11,6 miliar untuk membayar utang jatuh tempo sebelum akhir Mei 2010. Pekan ini, Yunani juga berencana menjual surat utang jangka pendek berdurasi enam bulan dan 12 bulan senilai € 1,2 miliar.

Editor: Johana K.