JAKARTA: Konstruksi fisik dua ruas tol akses Tanjung Priok yaitu seksi E2 (Rorotan-Cilincing) dan NS (Yos Sudarso-Simpang Jampea) resmi dimulai yang ditandai pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pada, Jumat (27/5). Pemasangan tiang perdana ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3E1) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, hari ini. Kepala satuan kerja pembangunan jalan akses Tanjung Priok Bambang Nurhadi mengatakan untuk seksi E2 yang menghubungkan Rorotan menuju Cilincing pembangunan fisik dilakukan selama 28 bulan. Nilai proyek ruas sepanjang 2,7 kilometer ini Rp1,04 triliun. Dua kontraktor melalui mekanisme joint operation, Kajima dari Jepang dan Waskita Karya dari Indonesia mengerjakan konstruksi fisik proyek ini. Sementara seksi NS sepanjang 2,2 km menelan anggaran Rp 564 miliar, ditargetkan selesai dalam waktu18 bulan. Proyek ini dikerjakan joint operation antara SMCC (Sumitomo Mitsui Construction Corporation) dari Jepang dan Hutama Karya dari Indonesia.
Akhirnya, konstruksi dua ruas tol akses Tanjung Priok mulai berjalan
JAKARTA: Konstruksi fisik dua ruas tol akses Tanjung Priok yaitu seksi E2 (Rorotan-Cilincing) dan NS (Yos Sudarso-Simpang Jampea) resmi dimulai yang ditandai pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pada, Jumat (27/5). Pemasangan tiang perdana ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3E1) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, hari ini. Kepala satuan kerja pembangunan jalan akses Tanjung Priok Bambang Nurhadi mengatakan untuk seksi E2 yang menghubungkan Rorotan menuju Cilincing pembangunan fisik dilakukan selama 28 bulan. Nilai proyek ruas sepanjang 2,7 kilometer ini Rp1,04 triliun. Dua kontraktor melalui mekanisme joint operation, Kajima dari Jepang dan Waskita Karya dari Indonesia mengerjakan konstruksi fisik proyek ini. Sementara seksi NS sepanjang 2,2 km menelan anggaran Rp 564 miliar, ditargetkan selesai dalam waktu18 bulan. Proyek ini dikerjakan joint operation antara SMCC (Sumitomo Mitsui Construction Corporation) dari Jepang dan Hutama Karya dari Indonesia.