Akhirnya, Won Bangkit dari Keterpurukan



SEOUL. Mata uang Korea Selatan (Korsel), won, mulai bangkit dari keterpurukan. Bahkan hari ini, penguatan won merupakan yang tertinggi diantara mata uang Asia lainnya. Penguatan itu dipicu oleh adanya kenaikan indeks saham di sejumlah bursa global sehingga meningkatkan kepercayaan investor pada aset pasar emerging market.

Setelah 11 hari mengalami penurunan tajam, won kembali menguat setelah bursa perdagangan Korea merilis figur bahwa investor internasional sudah membeli saham-saham di Korsel daripada menjualnya. Hal itu juga menyebabkan MSCI Asia-Pacific Index mengalami kenaikan.

“Meroketnya harga saham mendongkrak nilai won. Meski demikian, saat ini terlalu awal untuk mengatakan bahwa kondisi pasar sudah kembali normal,” jelas Lee Myung Hoon, currency dealer Industrial Bank of Korea. 


Sementara itu, kondisi berbeda dialami oleh mata uang Indonesia, rupiah. Hari ini, diantara mata uang lain di kawasan regional, hanya rupiah satu-satunya yang melemah atas dolar.

Berdasarkan data dari Seoul Money Brokerage Services Ltd, pada pukul 13.40 waktu Seoul, won mengalami apresiasi sebesar 3,3% menjadi 1.419 per dolar AS. Sementara itu, dolar Taiwan menyusul pada posisi dua dengan penguatan sebesar 0,5% menjadi NT$ 33,289. Mata uang Singapura juga menguat 0,4% menjadi S$ 1,5026.

Di negara lain, ringgit Malaysia menguat 0,2% menjadi 3,5743. Sementara itu, peso Filipina menguat 0,1% menjadi 49,06 dan rupe India menguat 0,1% menjadi 49,8650. Dong Vietnam hanya mengalami sedikit perubahan dan bertengger pada posisi 16,842. Sementara rupiah melemah 1,4% menjadi 11.050 per dolar AS.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie