Akibat Covid-19, Dinas Pariwisata Jabar sesuaikan target kontribusi terhadap PDRB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat dari adanya pandemi Covid-19, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik Kurohman mengatakan, pihaknya menurunkan target kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jabar di tahun 2020 ini.

Dedi menjelaskan, salah satu faktor utamanya adalah karena adanya penurunan kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara di Jabar. Selain itu, Jabar juga tidak termasuk ke dalam tujuh destinasi wisata yang didorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai daerah tujuan perjalanan dinas PNS guna menumbuhkan ekonomi nasional.

Seperti diketahui, tujuh destinasi wisata yang dirujuk oleh Kemenparekraf melalui opsi perjalanan dinas Kementerian/Lembaga (K/L), yaitu Banyuwangi, Bali, Borobudur, Danau Toba, Kepulauan Riau, Labuan Bajo, dan Mandalika.


Baca Juga: Lembang Park & Zoo, kebun binatang yang Instagramable

"Terdapat penurunan kunjungan wisatawan ke Jabar dengan adanya pandemi Covid-19. Pada tahun lalu, kunjungan wisatawan melebihi target. Wisatawan mancanegara (wisman) dari target 1,8 juta mencapai 2,2 juta, untuk wisatawan nusantara (wisnus) dari target 48 juta mencapai 62 juta," ujar Dedi di dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (16/7).

Sementara itu, sampai dengan Juni 2020 terdapat penurunan signifikan dari kunjungan wisnus dan wisman. Berdasarkan data Disparbud Jabar, pariwisata sejak awal tahun hingga masa new normal mulai bulan Juni lalu, total kunjungan wisatawan di Jabar baru mencapai 19.908.914 untuk wisnus dan 30.838 untuk wisman.

Dengan adanya penurunan realisasi tersebut, maka pihak Disparbud melakukan penyesuaian target kunjungan pada tahun 2020, baik untuk wisnus maupun wisman.

"Maka dari itu, untuk realisasi kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Jabar dari 2,94% atau Rp 62,48 triliun pada 2019 berdasarkan hitungan kami, kemudian akan turun menjadi 1,61% sampai 1,75%," papar Dedi.

Target rasional tersebut pun, kata Dedi, sudah berubah dari target awal realisasi kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Jabar di tahun ini, yaitu sebesar 3,01% hingga 3,15%.

Baca Juga: Jalan-jalan bersama pasangan jadi lebih akrab dan romantis, ini tipsnya

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, Disparbud Jabar mendorong berbagai program, salah satunya adalah 'Smilling West Java AKB Great Sale' yang dimulai sejak 1 Juli sampai 31 Agustus 2020 mendatang.

Dedi mengatakan, hal ini bertujuan untuk kembali menggeliatkan perekonomian industri pariwisata Jabar dengan menyesuaikan dengan kondisi new normal.

"Jadi dari Juni sampai Desember 2020 ini adalah masa recovery pariwisata. Untuk normalisasi, kita mencoba di 2021 dan ini perlu ada percepatan, terutama berkaitan dengan promosi konektivitas dari semua lini. Mulai dari hotel, restoran, kuliner, hingga tempat destinasi yang perlu kita kolaborasikan bersama," kata Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .