Akibat Covid-19, marketing sales proyek TOD Intiland (DILD) minim di kuartal III-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatat realisasi penjualan proyek transit oriented development (TOD) di South Quarter, Intiland Tower dan Kebon Sirih sangat minim pada kuartal III 2020.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto mengatakan penghasilan proyek TOD ini menurun signifikan karena imbas COVID-19.

"Untuk dua proyek TOD, yakni South Quarter dan Kebon Melati menurun cukup signifikan, karena apartemen middle upper masih sangat lemah. Sebabnya adalah karena COVID-19 dan kompetisi dengan secondary market apartement yang terkoreksi harganya," jelas Archied kepada Kontan, Jumat (6/11).


Namun demikian, Archied enggan menyebutkan besaran penurunan yang terjadi serta perolehan dalam angka.

Dirinya menyebutkan, untuk proyek TOD Intiland Tower, saat ini masih menempati okupansi 75% untuk sewa perkantoran. Kuota ini masih sama dibandingkan dengan tahun lalu.

Sementara itu, proyek berkonsep TOD apartemen Kebon Melati sudah terjual hampir 90% dan pembangunan tower 2 sudah mulai naik ke upper structure. Pihaknya menargetkan tahun 2022 pembangunan rampung sesuai jadwal. "Di sisi yang sama, pembangunan Kebon Melati tahap 2 juga melihat kondisi pasar yang ada," sebutnya.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) membukukan marketing sales Rp 642 miliar

Sampai akhir tahun, DILD belum berencana meluncurkan lagi proyeK TOD terbaru. Menurutnya, saat ini perusahaan masih akan fokus pada kondisi pasar terlebih dahulu.

Jikalau pihaknya ingin mengembangkan lagi kawasan berkonsep TOD, DILD masih akan fokus pada pengembangan kawasan berkonsep TOD di Jakarta terlebih dahulu. "Kita belum ada planning untuk kota mana setelah ini. Fokus pengembangan masih Jakarta dan Surabaya," tuturnya.

Sebagai informasi, saat ini DILD memiliki tiga proyek TOD yang telah dikembangkan DILD di Jakarta yaitu South Quarter, Intiland Tower, dan proyek Kebon Melati. 

Proyek Intiland Tower merupakan proyek lama perusahaan yang berdampingan dengan stasiun moda raya terpadu (MRT) Bendungan Hilir, sedangkan sisanya masih terus dikembangkan dan berjarak sekitar kurang lebih 500 meter dari stasiun MRT.

Dalam pengembangan proyek-proyek TOD, Archied menuturkan bahwa perseroan harus menggelontorkan setidaknya Rp1,5 triliun untuk South Quarter dan Rp1,8 triliun untuk proyek Kebon Melati tahap 1.

Selanjutnya: Intiland Development (DILD) membukukan marketing sales Rp 642 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .