Akibat Covid-19, tahun ini Bukaka Teknik (BUKK) fokus pada proyek-proyek carry over



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai semester I 2020, PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) mengklaim target kinerja masih seperti proyeksi awal perseroan walau dampak Covid-19 mulai terasa sejak Maret sampai hari ini.

Chief Financial Officer (CFO) BUKK, Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan efek tersebut terasa pada penagihan pembayaran para klien. Namun demikian, kinerja BUKK terjaga berkat reccuring income.

"Sampai saat ini kami tidak ada kontrak baru. Sampai akhir tahun nanti kami juga tidak ada kontrak baru. Dengan demikian kami masih melanjutkan pengerjaan proyek-proyek carry over dari tahun lalu. Dari sini, kami sesuaikan target sales, dari Rp7,66 triliun menjadi Rp4 triliun, seperti capaian tahun 2018," jelas Afifudin kepada Kontan.co.id, Kamis (23/7).


Baca Juga: Tidak bagikan dividen, Bukaka Teknik Utama (BUKK) gunakan laba 2019 untuk modal kerja

Adapun pada tahun 2019 lalu, BUKK mencapai perolehan sales mencapai Rp6,04 triliun. Lebih jauh, pihaknya juga memproyeksi adanya penyesuaian di berbagai lini sebesar 25% dari target yang dicanangkan pada awal tahun sebelum pandemi Covid-19 mewabah. Sebagai informasi, pada awal tahun ini BUKK memasang target optimis laba bersih mencapai Rp781,92 miliar atau meningkat 58,94% dari tahun lalu.

"Kami tetap berharap target-target tersebut tercapai di akhir tahun. Di sisi lain kami realistis dan memiliki skenario pesimis juga karena pandemi mempengaruhi berbagai lini bisnis dari hulu dan hilir sehingga memberikan dampak pada Bukaka juga," sambungnya.

Afifudin berkata, pihaknya lebih khawatir dampak Covid-19 akan terasa di semester II mendatang. Kesulitan penagihan pendanaan yang dirasakan pada periode kuartal III, akan tercatat pada pembukuan periode September sampai Desember 2020.

Sampai semester I 2020, BUKK telah menyerap capex sebesar 50% dari alokasi dana sebesar US$ 800 juta tahun ini. Serapan dana capex mengalir pada pendanaan beberapa proyek yang sedang dijalankan, baik dari sisi diversifikasi bisnis dan eksisting.

Baca Juga: Bisnis energi Bukaka Teknik Utama (BUKK) berhenti sementara karena wabah corona

Sebagai informasi, BUKK telah melakukan diversifikasi bisnis di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) sejak tiga tahun lalu.

Saat ini proyek-proyek yang menjadi andalan perseroan antara lain adalah, pembangunan konstruksi warehouse (steel structure for PT Daiwa Manunggal Logistic Center Project) di Bekasi, pekerjaan desain, suplai dan pemasangan transmisi Balaraja-Kembangan Lot 1: Transmisi 500 Kv Balaraja-Cikupa dan Cikupa-Kembangan, dan proyek pembangkit listrik dengan PT Malea Energy di Poso, Sulawesi.

"Jadi, laba tahun lalu pun kami gunakan juga untuk menyokong atau mendanai diversifikasi dan proyek yang sedang berjalan ini, sebagaimana alokasi capex yang disediakan tahun ini," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .