KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan kapasitas listrik dari panas bumi meleset dari target. Pada tahun ini, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) awalnya menargetkan tambahan 140 Megawatt (MW) dari tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) yang akan melakukan operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD). Namun, Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan, target tersebut meleset, dengan alasan terhambat pandemi Covid-19. "Sangat disayangkan, akibat pandemi Covid-19, rencana 3 proyek PLTP yang sebelumnya ditargetkan akan COD di tahun 2020 sebesar 140 MW harus mundur ke tahun 2021," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (10/11). Adapun ketiga PLTP yang awalnya ditargetkan menambah kapasitas listrik panas bumi di tahun ini adalah PLTP Rantau Dadap sebesar 90 MW, PLTP Sorek Merapi Unit 2 berkapasitas 45 MW dan PLTP Sokoria unit 1 dengan kapasitas 5 MW.
Akibat Covid-19, target tambahan 140 MW listrik panas bumi mundur ke semester I-2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan kapasitas listrik dari panas bumi meleset dari target. Pada tahun ini, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) awalnya menargetkan tambahan 140 Megawatt (MW) dari tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) yang akan melakukan operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD). Namun, Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan, target tersebut meleset, dengan alasan terhambat pandemi Covid-19. "Sangat disayangkan, akibat pandemi Covid-19, rencana 3 proyek PLTP yang sebelumnya ditargetkan akan COD di tahun 2020 sebesar 140 MW harus mundur ke tahun 2021," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (10/11). Adapun ketiga PLTP yang awalnya ditargetkan menambah kapasitas listrik panas bumi di tahun ini adalah PLTP Rantau Dadap sebesar 90 MW, PLTP Sorek Merapi Unit 2 berkapasitas 45 MW dan PLTP Sokoria unit 1 dengan kapasitas 5 MW.