JAKARTA. Produksi minyak mentah PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) masih di bawah target sepanjang kuartal I tahun ini. Pasalnya, cuaca buruk mengharuskan CPI harus menutup 368 sumur miliknya. Sebab, curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan terjadi pengentalan minyak di pipa sehingga minyak tidak dapat diproduksi. “Akibat cuaca hujan ini, Indonesia kehilangan produksi minyak mentah sebesar 4.300 barel per hari (bph) sepanjang kuartal I pada tahun ini,” ujar Kepala Divisi, Sekuriti dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana, Selasa (5/4). Gde mengatakan, sepanjang kuartal I tahun ini, Indonesia kehilangan produksi minyak sebesar 22.500 bph. Sekitar 14.800 bph karena unplanned shutdown (penutupan yang tidak terduga), 3.400 bph karena fasilitas produksi yang sudah tua dan perawatan sumur yang kuran. Sisanya sekitar 4.300 bph karena ditutupnya sumur CPI. “70% fasilitas produksi di Indonesia merupakan fasilitas yang sudah tua sehingga frekuensi unplanned shutdown lebih sering terjadi,” ungkap Gde.
Akibat curah hujan tinggi, Chevron tutup 368 sumur sepanjang kuartal I 2011
JAKARTA. Produksi minyak mentah PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) masih di bawah target sepanjang kuartal I tahun ini. Pasalnya, cuaca buruk mengharuskan CPI harus menutup 368 sumur miliknya. Sebab, curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan terjadi pengentalan minyak di pipa sehingga minyak tidak dapat diproduksi. “Akibat cuaca hujan ini, Indonesia kehilangan produksi minyak mentah sebesar 4.300 barel per hari (bph) sepanjang kuartal I pada tahun ini,” ujar Kepala Divisi, Sekuriti dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana, Selasa (5/4). Gde mengatakan, sepanjang kuartal I tahun ini, Indonesia kehilangan produksi minyak sebesar 22.500 bph. Sekitar 14.800 bph karena unplanned shutdown (penutupan yang tidak terduga), 3.400 bph karena fasilitas produksi yang sudah tua dan perawatan sumur yang kuran. Sisanya sekitar 4.300 bph karena ditutupnya sumur CPI. “70% fasilitas produksi di Indonesia merupakan fasilitas yang sudah tua sehingga frekuensi unplanned shutdown lebih sering terjadi,” ungkap Gde.