KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Seorang mantan kepala petugas keamanan Uber Technologies didakwa pidana pada Kamis (22/8) karena berusaha menutupi aksi peretasan pada tahun 2016. Peretasan tersebut telah membocorkan data pribadi sekitar 57 juta pelanggan dan pengemudi perusahaan tumpangan online tersebut. Dilansir dari Reuters, Jumat (21/8), Departemen Kehakiman AS mendakwa Joseph Sullivan dengan tuduhan menghalangi penyelidikan. Dia mengambil langkah yang disengaja untuk mencegah Komisi Perdagangan Federal (FTC) menyelidiki pelanggaran tersebut. Tuduhan juga termasuk berkomunikasi dengan para peretas di balik layar dan berbohong sehingga para eksekutif Uber tidak mengetahui peretasan ini. Uber akhirnya menemukan peretasan tersebut dan mengungkapkannya pada November 2017. Menurut dokumen pengadilan Sullivan dipecat setelah 2,5 tahun menjabat sebagai kepala petugas keamanan, di bulan yang sama.
Akibat kasus peretasan, AS menuntut mantan kepala keamanan Uber
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Seorang mantan kepala petugas keamanan Uber Technologies didakwa pidana pada Kamis (22/8) karena berusaha menutupi aksi peretasan pada tahun 2016. Peretasan tersebut telah membocorkan data pribadi sekitar 57 juta pelanggan dan pengemudi perusahaan tumpangan online tersebut. Dilansir dari Reuters, Jumat (21/8), Departemen Kehakiman AS mendakwa Joseph Sullivan dengan tuduhan menghalangi penyelidikan. Dia mengambil langkah yang disengaja untuk mencegah Komisi Perdagangan Federal (FTC) menyelidiki pelanggaran tersebut. Tuduhan juga termasuk berkomunikasi dengan para peretas di balik layar dan berbohong sehingga para eksekutif Uber tidak mengetahui peretasan ini. Uber akhirnya menemukan peretasan tersebut dan mengungkapkannya pada November 2017. Menurut dokumen pengadilan Sullivan dipecat setelah 2,5 tahun menjabat sebagai kepala petugas keamanan, di bulan yang sama.