JAKARTA. Musim kemarau panjang yang melanda wilayah Indonesia tahun ini turut mempengaruhi produksi kakao dalam negeri. Diprediksi, sejumlah tanaman kakao akan mengalami gagal panen akibat minimnya curah hujan. Karena itu, produksi biji kakao dalam negeri diprediksi turun dari tahun lalu sebesar 365.000 ton menjadi di bawah 350.000 ton. Penurunan produksi biji kakao dalam negeri akan mendorong peningkatan ekspor kakao dari mancanegara. Berdasarkan data Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), pada tahun lalu, total impor biji kakao sebesar 109.000 ton. Nah, tahun ini, Askindo memprediksi impor biji kakao bisa menembus 150.000 ton atau lebih. Zulhefi Sikumbang ketua Askindo mengaku, miris meilihat kondisi perkebunan kakao Indonesia. Dari total lahan kakao seluas 1,4 juta hektare (ha), produksinya hanya 350.000 ton pada tahun 2014.
Akibat kekeringan, produksi biji kakao mengkerut
JAKARTA. Musim kemarau panjang yang melanda wilayah Indonesia tahun ini turut mempengaruhi produksi kakao dalam negeri. Diprediksi, sejumlah tanaman kakao akan mengalami gagal panen akibat minimnya curah hujan. Karena itu, produksi biji kakao dalam negeri diprediksi turun dari tahun lalu sebesar 365.000 ton menjadi di bawah 350.000 ton. Penurunan produksi biji kakao dalam negeri akan mendorong peningkatan ekspor kakao dari mancanegara. Berdasarkan data Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), pada tahun lalu, total impor biji kakao sebesar 109.000 ton. Nah, tahun ini, Askindo memprediksi impor biji kakao bisa menembus 150.000 ton atau lebih. Zulhefi Sikumbang ketua Askindo mengaku, miris meilihat kondisi perkebunan kakao Indonesia. Dari total lahan kakao seluas 1,4 juta hektare (ha), produksinya hanya 350.000 ton pada tahun 2014.