KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengaku operasional gerainya terganggu akibat pemadaman listrik yang berlangsung dua hari kemarin. Pasalnya, selain kerugian akibat transaksi terganggu juga ada cost tambahan untuk menyalakan genset.

Solihin, Corporate Affairs Director AMRT menjelaskan dampak pemadaman cukup luas menimpa gerai miliknya. Kendati tak merinci jumlah gerai yang terdampak, namun gerai-gerai di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan sekitarnya mengalami penurunan pendapatan.

Baca Juga: PII: Sistem listrik Indonesia kompleks, PLN tak bisa sendirian mengurusinya

"Ini pendapatan gerai-gerai tersebut turun dari biasanya, pada saat pemadaman itu selisihnya hampir diatas Rp 20 miliar penurunan dari pendapatan normal kami," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8)

Ia menyebut dengan jumlah gerai yang di atas 13.000 dan tersebar di beberapa wilayah memang telah dilengkapi dengan genset untuk mengantisipasi. Namun pemadaman yang terjadi di beberapa daerah berlangsung sangat lama sehingga cost-nya justru membengkak.

"Memang ada genset, diesel tetapi kan kuatnya beberapa jam saja. Apalagi kalau butuh solar terus SPBU tutup, kami kesulitan sekali kemarin," lanjutnya.

Baca Juga: Akibat listrik padam, Omzet pedagang Tanah Abang turun drastis

Saat ini toko-toko yang terdampak sudah beroperasi normal dan harapannya kejadian tersebut tidak terulang.

Pasalnya, saat ini gerai-gerai Alfamart sudah memainkan peran yang cukup besar di masyarakat tidak hanya untuk belanja kebutuhan sehari-hari tetapi juga pembayaran cicilan, BPJS, tagihan telepon, listrik dan lainnya.

Baca Juga: Kejadian blackout juga lazim terjadi di negara maju

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi