PASAR modal merupakan wahana investor membiakkan harta kekayaannya, saat tidak puas menyandarkan pada bunga simpanan bank. Meski tak selalu menjanjikan keuntungan dalam jangka pendek, banyak investor yang kerap memburu saham-saham perusahaan "blue chip" yang akan menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di bursa efek. Pada umumnya, harga saham perusahaan yang baru IPO dengan fundamental yang bagus akan menanjak dalam waktu singkat sejak sahamnya dicatatkan. Namun jangan sampai Anda merugi karena teledor membeli saham perusahaan yang memiliki kemiripan nama. Hal ini terjadi pada rencana IPO Snap Inc, perusahaan pemilik aplikasi media sosial terkenal, Snapchat. Snap Inc berencana melantai di bursa New York, New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham SNAP. Seperti diberitakan businessinsider.co.id Kamis (9/2), Snap Inc mengincar dana segar sebesar US$ 3 miliar dari aksi IPO yang diagendakan berlangsung Maret 2017. Total valuasi 100% saham Snap Inc digadang mencapai US$ 25 miliar.
Entah karena terlalu bernafsu, banyak investor bertindak ceroboh. Seperti diberitakan Bloomberg, Kamis (9/2), hanya berselang empat hari sejak Snap Inc mengajukan rencana IPO di awal Februari lalu, harga saham perusahaan lainnya, yakni Snap Interactive Inc. tiba-tiba melonjak 164%. Selidik punya selidik, ternyata banyak investor kecele karena mengira Snap Interactive Inc. yang berkode saham STVI itu adalah pemilik Snapchat. Padahal pemilik Snapchat adalah Snap Inc.