KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menilai harga minyak saat ini masih sulit untuk diprediksi. Pekan lalu, harga minyak menguat akibat badai yang melanda Amerika Serikat (AS) ditambah dengan penegasan kesepakatan pemangkasan OPEC+. Tapi, Senin (21/9) pukul 22.35 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 di Nymex turun 5,3% ke US$ 38,93 per barel. Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, harga minyak sulit diproyeksi ini karena sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk akibat dari pandemi Covid-19. Ditambah, perbaikan fundamental pasar yang dinilai belum akan terjadi dalam waktu dekat ini. Menyikapi dinamika harga minyak yang terjadi saat ini, Medco Energi lebih berfokus untuk secara proaktif mengkaji pengeluaran, melakukan penangguhan dan penghematan di berbagai bidang. “Selain itu, kami terus berupaya untuk tetap menjadi cost leader di industri hulu migas,” ujar Hilmi kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).
Akibat pandemi, Medco Energi (MEDC) masih sulit memproyeksikan harga minyak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menilai harga minyak saat ini masih sulit untuk diprediksi. Pekan lalu, harga minyak menguat akibat badai yang melanda Amerika Serikat (AS) ditambah dengan penegasan kesepakatan pemangkasan OPEC+. Tapi, Senin (21/9) pukul 22.35 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 di Nymex turun 5,3% ke US$ 38,93 per barel. Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, harga minyak sulit diproyeksi ini karena sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk akibat dari pandemi Covid-19. Ditambah, perbaikan fundamental pasar yang dinilai belum akan terjadi dalam waktu dekat ini. Menyikapi dinamika harga minyak yang terjadi saat ini, Medco Energi lebih berfokus untuk secara proaktif mengkaji pengeluaran, melakukan penangguhan dan penghematan di berbagai bidang. “Selain itu, kami terus berupaya untuk tetap menjadi cost leader di industri hulu migas,” ujar Hilmi kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).