KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perang dagang telah mendorong aksi jual besar-besar pada pada saham-saham China yang diperdagangkan di Amerika Serikat (AS) sejak krisis keuangan global menguat. Indeks ADR S&P/BNY Mellon China bahkan anjlok 15% pada bulan Mei 2019 dan ini merupakan kinerja bulanan terburuk sejak Oktober 2008. Perusahaan besar China terkena imbasnya akibat perang dagang tersebut, seperti Weibo Corp, Sina Corp dan Baidu Inc. Mereka mengalami penurunan nilai saham melebihi 30%. Dilansir dari Bloomberg, Jumat (24/5), kerugian tersebut tidak hanya terjadi di Amerika Serikat (AS) tapi meluas ke Hong Kong. Indeks Hang Seng China Enterprises memperlihatkan bahwa kinerja saham perusahaan China merosot hampir 10%, dan menjadi kinerja terburuk dengan tolak ukur pasar global.
Akibat perang dagang, saham-saham China berguguran
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perang dagang telah mendorong aksi jual besar-besar pada pada saham-saham China yang diperdagangkan di Amerika Serikat (AS) sejak krisis keuangan global menguat. Indeks ADR S&P/BNY Mellon China bahkan anjlok 15% pada bulan Mei 2019 dan ini merupakan kinerja bulanan terburuk sejak Oktober 2008. Perusahaan besar China terkena imbasnya akibat perang dagang tersebut, seperti Weibo Corp, Sina Corp dan Baidu Inc. Mereka mengalami penurunan nilai saham melebihi 30%. Dilansir dari Bloomberg, Jumat (24/5), kerugian tersebut tidak hanya terjadi di Amerika Serikat (AS) tapi meluas ke Hong Kong. Indeks Hang Seng China Enterprises memperlihatkan bahwa kinerja saham perusahaan China merosot hampir 10%, dan menjadi kinerja terburuk dengan tolak ukur pasar global.