Akibat PSBB, premi asuransi properti merosot pada semester I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hampir semua lini bisnis asuransi umum tertekan selama pandemi corona (Covid-19). Begitu juga lini bisnis asuransi properti yang turun signifikan di paruh pertama tahun ini.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, sampai kuartal II 2020 premi asuransi properti turun 11,2% menjadi Rp 9,44 triliun. Padahal premi periode yang sama tahun sebelumnya masih sebesar Rp 10,64 triliun. 

Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisis TI, dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang mengatakan, penurunan asuransi properti sejalan dengan indeks pasokan properti komersial yang menunjukkan perlambatan di triwulan II 2020.


Baca Juga: Penjualan turun, premi asuransi kendaraan bermotor turun di kuartal II-2020

"Pertumbuhan indeks pasokan properti komersial tercatat sebesar 0,01% yoy, atau lebih rendah dibandingkan 0,04% yoy pada triwulan sebelumnya dan 3,26% yoy pada triwulan yang sama tahun lalu," kata Trinita dalam keterangan pers secara virtual pekan lalu.

Menurutnya, perlambatan pasokan terjadi baik pada kategori sewa maupun jual. Pada kategori sewa, penurunan utama terjadi pada segmen hotel dan ritel sewa karena penerapan pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19.

"Hal ini berdampak pada penutupan sementara beberapa hotel karena tingginya biaya operasional," ungkapnya.  

Selain itu, penurunan pasokan juga terjadi pada segmen ritel, akibat penutupan sementara sejumlah pusat ritel di beberapa daerah seiring penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Penutupan tersebut menyebabkan tenant tidak memperpanjang atau memutus kontrak sewanya. Sementara pada kategori jual, perlambatan pasokan terjadi pada segmen perkantoran jual atau strata dan lahan industri.

Meski demikian, asuransi properti tetap berkontribusi besar terhadap premi serta pangsa pasar industri asuransi umum. Pangsa pasarnya senilai 25,1% dari total industri.  

Selanjutnya: Hingga kuartal II 2020, premi industri asuransi umum turun 6,1%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi