KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan yang terus membaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walaupun International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia tahun ini menjadi 5%, hal ini lebih baik jika dibandinkan dengan tahun 2021 yang sebesar 3,7%. Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HP Asset Management) Reza Fahmi Riawan mengatakan, tekanan global yang saat ini terjadi membuat yield obligasi di negara-negara besar mengalami kenaikan. Sebut saja negara Amerika Serikat (AS) yang mengalami kenaikan dari level 2% menjadi 4%, Singapura naik dari level 1,6% menjadi 3,5%, Malaysia naik dari 3,5% menjadi 4,4%, serta negara Thailand naik dari 1,9% menjadi 3,04%. Ini juga tidak terlepas dari tekanan geopolitik antara Rusia dan Ukrainan yang menyebabkan kenaikan harga minyak dunia yang diikuti oleh inflasi secara global.
Akibat Tekanan Ekonomi Global, Banyak Negara Besar Alami Kenaikan Yield Obligasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan yang terus membaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walaupun International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia tahun ini menjadi 5%, hal ini lebih baik jika dibandinkan dengan tahun 2021 yang sebesar 3,7%. Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HP Asset Management) Reza Fahmi Riawan mengatakan, tekanan global yang saat ini terjadi membuat yield obligasi di negara-negara besar mengalami kenaikan. Sebut saja negara Amerika Serikat (AS) yang mengalami kenaikan dari level 2% menjadi 4%, Singapura naik dari level 1,6% menjadi 3,5%, Malaysia naik dari 3,5% menjadi 4,4%, serta negara Thailand naik dari 1,9% menjadi 3,04%. Ini juga tidak terlepas dari tekanan geopolitik antara Rusia dan Ukrainan yang menyebabkan kenaikan harga minyak dunia yang diikuti oleh inflasi secara global.