KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mengungkapkan bahwa realisasi penyerapan gas industri seharga US$ 6 per MBBtu di wilayah Jawa Timur belum sepenuhnya optimal. Tidak hanya harus membayar harga gas yang jauh lebih mahal dari US$ 6 per MBBtu, anggota AKLP di Jawa Timur pun kian diberatkan karena volume pasokan gas industri yang disediakan telah jauh menurun dari alokasi awal yang tercantum dalam Kepmen ESDM 89K/2020. Ketua Umum AKLP, Yustinus Gunawan berujar, harga rerata gas industri di Jawa Timur pada periode April 2020 - Februari 2021 berkisar US$ 6,42 per MBBtu. Kondisi tersebut, lantas berdampak negatif terhadap proses pemulihan industri kaca lembaran di wilayah Jawa Timur. Lantaran para anggotanya harus menebus ongkos yang lebih mahal dari seharusnya,
AKLP mengungkapkan serapan gas industri US$ 6 per MBBtu di Jawa Timur belum optimal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mengungkapkan bahwa realisasi penyerapan gas industri seharga US$ 6 per MBBtu di wilayah Jawa Timur belum sepenuhnya optimal. Tidak hanya harus membayar harga gas yang jauh lebih mahal dari US$ 6 per MBBtu, anggota AKLP di Jawa Timur pun kian diberatkan karena volume pasokan gas industri yang disediakan telah jauh menurun dari alokasi awal yang tercantum dalam Kepmen ESDM 89K/2020. Ketua Umum AKLP, Yustinus Gunawan berujar, harga rerata gas industri di Jawa Timur pada periode April 2020 - Februari 2021 berkisar US$ 6,42 per MBBtu. Kondisi tersebut, lantas berdampak negatif terhadap proses pemulihan industri kaca lembaran di wilayah Jawa Timur. Lantaran para anggotanya harus menebus ongkos yang lebih mahal dari seharusnya,