AKR Corpindo siap tambah SPBU di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk makin optimistis dengan prospek bisnis di sektor hilir minyak. Pada Senin (8/1), emiten dengan kode AKRA ini mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan BBM jenis solar. Kontrak yang didapat AKRA untuk menyalurkan solar mencapai 205.000 KL selama lima tahun. Dengan penugasan ini, Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo mengatakan, pihaknya akan membangun lebih banyak SPBU.

"Kami akan bangun lebih banyak SPBU karena sudah dapat kepastian penugasan selama lima tahun," kata Haryanto pada Senin (8/1) di Kantor Kementerian ESDM Jakarta. Namun Haryanto belum bisa menyebut total SPBU yang akan dibangun AKR pada tahun ini. Pasalnya AKR masih perlu melakukan pembicaraan internal untuk menargetkan jumlah SPBU yang akan dibangun. Namun yang pasti pada tahun ini AKRA akan membangun enam lembaga penyalur untuk BBM Satu Harga. Sebagai badan usaha yang mendapatkan penugasan penyaluran BBM jenis solar, AKRA memang diwajibkan untuk ikut serta dalam membangun titik penyalur untuk Program BBM Satu Harga. Pada tahun lalu, AKRA sudah membangun tiga titik lembaga penyalur untuk BBM Satu Harga. "Tahun ini target enam lagi jadi total sembilan untuk BBM satu harga. Selain itu, AKRA juga akan membangun 17 SPBU non subsidi pada tahun ini. Rencananya pembangunan SPBU tersebut akan dilakukan di tiga kota, yaitu Jakarta, Surabaya dan Bandung. Pembangunan SPBU ini merupakan bentuk kerja sama antara AKRA dengan BP, perusahaan asal.  Biarpun Haryanto tidak menyebut nilai investasi untuk membangun SPBU di tahun ini, namun dari pemberitaan KONTAN sebelumnya, AKRA telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun pada tahun ini. Belanja modal ini diambil dari kas internal AKR.

Rencananya belanja modal tersebut akan digunakan untuk investasi pembangunan terminal tangki penyimpanan, SPBU, dan logistik untuk bisnis petroleum dan chemical. Di petroleum, belanja modal mencakup investasi pada SPBU ritel bersama dengan British Petroleum (BP) untuk menjual bensin tanpa subsidi. Selain itu, belanja modal juga digunakan untuk pembangunan utilitas dan fasilitas pada Kawasan Industri dan Pelabuhan Jawa Terpadu atau Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Dengan investasi tersebut, AKRA menargetkan volume penjualan bisa tumbuh 10%-12%. Pada kuartal III 2017, AKRA membukukan laba bersih sebesar 28% dalam periode sembilan bulan di tahun ini secara year on year (yoy). Laba bersih yang diatribusikan ke pemegang saham entitas induk tercatat mencapai Rp 1,01 triliun di kuartal III-2017 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 793 miliar. Pendapatan penjualan konsolidasi AKRA juga meningkat sebesar 23% sebesar Rp 13,42 triliun di kuartal III-2017 dibandingkan Rp 10,952 triliun yoy. Faktor peningkatan pendapatan ini didorong oleh peningkatan harga produk-produk yang didistribusikan, serta peningkatan permintaan bahan kimia dasar di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini