KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja top line dan bottom line PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) kompak melandai pada periode kuartal I-2024. AKRA meraup total pendapatan Rp 9,81 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini, turun 10,41% ketimbang periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY). Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2023 AKRA mengantongi pendapatan Rp 10,95 triliun. Adapun, pendapatan AKRA hingga Maret 2024 di dapat dari segmen kontrak dengan pelanggan senilai Rp 9,75 triliun dan dari pendapatan sewa sebesar Rp 61,89 miliar. Masing-masing merosot 10,46% dan 8,40% (YoY). Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan dan pendapatan AKRA menyusut 9,81% (YoY) menjadi Rp 8,91 triliun. Sehingga AKRA membukukan laba bruto sebesar Rp 894,09 miliar, merosot 16,45% dibandingkan Rp 1,07 triliun pada kuartal I-2023.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba AKR Corporindo (AKRA) Turun pada Kuartal I-2024 Dalam periode tiga bulan pertama 2024, AKRA membukukan laba neto periode berjalan sebesar Rp 653,36 miliar. Mengalami penurunan 3,81% dibandingkan capaian Rp 679,29 miliar pada kuartal I-2023. Secara bottom line, AKRA meraih laba bersih sebesar Rp 595,45 miliar. Keuntungan AKRA turun tipis 1,94% dibanding laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AKRA pada kuartal I-2023 yang kala itu sebesar Rp 607,27 miliar. Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengungkapkan dua faktor utama yang menyebabkan penurunan pendapatan AKRA pada kuartal I-2024. Pertama, lebih rendahnya harga jual rata-rata minyak bumi dan bahan kimia dasar. Kedua, faktor cuaca karena hujan deras di lokasi operasi klien. Haryanto menyatakan AKRA akan menjaga pertumbuhan laba selama tahun ini. Target itu akan didorong oleh segmen perdagangan dan distribusi yang diperkirakan akan tumbuh, seiring meningkatnya permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bahan kimia di segmen pertambangan pada tahun 2024. Kemudian, investasi pada terminal tangki, kapal dan logistik akan mendorong kemampuan AKRA dalam melayani lebih banyak pelanggan secara efisien. "Perusahaan terus memberikan perhatian dalam pengelolaan pergerakan nilai tukar mata uang asing dan juga Pass-through harga BBM," ungkap Haryanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/4). Jika dirinci kontribusi dari masing-masing segmen bisnis AKRA pada kuartal I-2024, perdagangan & distribusi menyumbang pendapatan senilai Rp 9,02 triliun atau berkontribusi 92%. Selain itu, pendapatan AKRA datang dari segmen kawasan industri sebesar Rp 387 miliar serta manufaktur & logistik 401 miliar. Keduanya masing-masing berkontribusi 4% terhadap total pendapatan.
Baca Juga: MDKA, ANTM dan PGAS Jadi Saham Jagoan IPOT pada Pekan Ini Haryanto melanjutkan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik terus mengintensifkan penjualan lahan dan utilitas. Selama kuartal I-2024, KEK JIIPE Gresik membukukan penjualan lahan sebesar Rp 317 miliar. Dengan banyaknya pabrik besar yang akan beroperasi pada tahun 2024, Haryanto memperkirakan pendapatan utilitas dan pelabuhan akan meningkat signifikan. "Secara keseluruhan, kami melanjutkan momentum pertumbuhan sejak tahun 2022 ketika mencapai tingkat profitabilitas baru. Kami tetap yakin akan mampu mencapai pertumbuhan laba neto sesuai guidance sebesar 12%-15% di tahun 2024," tandas Haryanto. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi