AKR Land optimistis raup Rp 2 Triliun



JAKARTA. PT AKR Land Development berambisi mengejar pendapatan Rp 2 triliun tahun ini. Strategi perusahaan adalah menggarap properti, dari hunian hingga pelabuhan di berbagai wilayah.

Saat ini, perusahaan ini sedang dan akan mengembangkan proyek di enam wilayah, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Gresik, Bali, dan Manado. "Proyek di masing-masing wilayah kami bangun berbeda sesuai dengan potensi pasar," tutur Managing Director AKR Land Development Widijanto.

Dari enam wilayah, AKR Land bakal menggeber pembangunan di dua wilayah tahun ini. Pertama, di Manado melalui proyek kota mandiri, Grand Kawanua International City. AKR Land menyediakan lahan 180 hektare (ha).


Hingga tahun ini, proyek baru sampai pembangunan tahap III. Total lahan yang sudah tergarap sekitar 50 ha. Total lahan AKR Land di ibukota Sulawesi Utara ini seluas 300 ha. Jadi, masih ada 120 ha yang belum masuk perencanaan.

Ada tiga proyek yang akan dibangun di tahap III, yakni dua hunian rumah bernama New Royal Kawanua dan Casa de Viola. Kemudian satu lagi pusat perbelanjaan Grand Kawanua Citywalk.

New Royal Kawanua memakan luas lahan 9 ha. Saat ini, sudah ditawarkan satu kluster berisi sekitar 200 unit rumah. AKR Land melego Rp 700 juta - Rp 2 miliar per unit.

Kalau Casa de Viola berdiri di lahan 8 ha, satu kluster yang berisi sekitar 300 unit ditawarkan sejak November 2013. Banderol harga Rp 400 juta - Rp 800 juta. "Sudah terserap 90%," ujar Widijanto, Kamis (20/3). AKR Land akan menawarkan dua kluster hingga tiga kluster baru di tiap proyek tahun ini.

Sementara, Grand Kawanua Citywalk yang berdiri di atas lahan 7 ha bakal diluncurkan Juni nanti. Ada 250 lapak yang bisa disewa tenant. Sejauh ini, 140 tenant siap bergabung. Nilai investasi Rp 500 miliar.

Kedua, di Jakarta melalui proyek superblok Gallery West di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Perusahaan ini masih melanjutkan pembangunan superblok yang telah dimulai sejak tahun lalu di atas lahan 2 ha. Proyek ini menelan investasi Rp 3,5 triliun.

AKR Land akan membangun fasilitas perkantoran strata title 22 lantai dan apartemen 31 lantai. Harga awal apartemen sekitar Rp 19 juta per m². Khusus kantor dibanderol seharga Rp 23 juta per m².

Proyek kawasan industri

Sementara, konstruksi proyek yang bakal dibangun tahun depan ada di Bandung dan Surabaya. Di Kota Kembang, perusahaan ini akan membangun gedung untuk keperluan meeting, incentive, convention, and exhibition.

Di Surabaya, perusahaan berniat membangun small office home office (SOHO) 30 lantai. "Bulan depan, tim pemasaran kami sudah siap menawarkan," tutur Widijanto.

Dua wilayah tersisa yakni Bali dan Gresik. Di Pulau Dewata, AKR Land memilih membangun hotel di Nusa Dua dan Ubud.

Sementara di Gresik, satu-satunya wilayah yang bukan ibukota, perusahaan ini berencana membangun kawasan industri seluas 3.000 ha. Tak cuma itu, AKR Land bakal membangun pelabuhan juga. "Kami perkirakan proyek ini akan memberikan keuntungan terbesar bagi perusahaan," tutur Widijanto.

Sayang Widijanto belum bisa menyebutkan kapan realisasi mega proyek kerjasama dengan Pelindo III tersebut. Yang jelas, investasinya mencapai puluhan triliun.Widijanto hanya bilang, tahun ini, pihaknya optimistis bisa mencetak pendapatan Rp 2 triliun. Jika dibanding capaian Rp 1 triliun tahun lalu, berarti tumbuh 100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina