AKRA anggarkan capex hingga Rp 2 triliun tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun. Belanja modal ini berasal dari kas internal.

Capex ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan proyek-proyek yang sedang ditangani AKRA. Di antaranya seperti pembangunan utilitas dan fasilitas pada Kawasan Industri dan Pelabuhan Jawa Terpadu atau Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE).

"Pembangunan ini untuk penyelesaian tahap 1," kata Direktur AKRA, Suresh Vembu kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).


Sampai dengan saat ini, dalam proyek JIIPE tersebut AKRA sudah berinvestasi sebesar Rp 4 triliun. Total investasi yang dibutuhkan antara Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun untuk pengembangan JIIPE tahap I. Baik untuk pengembangan kawasan industri, maupun untuk perluasan pelabuhuan.

Untuk pengembangan tersebut, baik AKRA maupun PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) akan melakukan investasi lanjutan.

Asal tahu, proyek JIIPE ini merupakan joint venture antara kedua perusahaan tersebut. "Proyek JIIPE butuh banyak investasi lagi, mungkin ada tahap 1, 2, dan 3. AKR dan Pelindo akan investasi," imbuhnya.

Selain investasi di JIIPE, AKR juga akan berinvestasi dalam membangun terminal tangki penyimpanan, SPBU, dan logistik untuk bisnis petroleum dan chemical. Di petroleum, belanja modal mencakup investasi pada SPBU ritel bersama dengan British Petroleum (BP) untuk menjual bensin tanpa subsidi.

AKRA optimistis, pendanaan untuk investasi tahun depan masih aman. Hal ini lantaran perusahaan melakukan divestasi usaha di China. Di antaranya yang terbaru yakni dengan menjual anak usahanya Khalista (Liuzhou) Chemical Industry Co Ltd.

Divestasi ini ditargetkan rampung pada pertengahan 2018. Sebelumnya, AKRA juga menandatangani perjanjian divestasi pada bisnis operator pelabuhan Guigang dengan Beibu Gulf Port Co Ltd.

Terkait dengan kinerja 2017, AKRA optimistis bahwa target bisnis yang dibidik pada tahun ini bisa tercapai. Sedangkan target tahun depan, topline AKRA masih dipengaruhi oleh harga komoditas dunia.

Namun untuk volume penjualan, AKRA membidik bisa naik hingga double digit. "Tahun 2018, kami targetkan volume penjualan bisa naik 10%-12%," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto