AKRA cetak laba bersih Rp 258 miliar di Kuartal I



JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan laba bersih Rp 258 miliar sepanjang Kuartal I 2017. Jumlah itu naik tipis 1,17% dibandingkan periode yang sama tahun 2016.

Di sisi lain, pendapatan AKRA meningkat hingga 22% dari Rp 3,5 triliun pada Kuartal I 2016 menjadi Rp 4,3 triliun pada Kuartal I 2017. Kenaikan pendapatan ini disebabkan adanya kenaikan rata-rata harga jual bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar.

Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur AKRA merinci, rerata harga minyak mentah naik dari US$ 34,36 per barel pada Kuartal I tahun lalu menjadi US$ 54,12 per barel. Laba kotor AKRA juga naik dari Rp 443 miliar menjadi Rp 452 miliar.


Di sisi lain, beban pokok penjualan juga naik 24% menjadi Rp 3,8 triliun. Hal inilah yang membuat margin laba bruto AKRA turun dari 12,4% menjadi 10,4%. Sementara itu, margin laba bersihnya turun dari 7,1% menjadi 6%.

Pendapatan dari sektor kimia naik karena tingginya permintaan bahan kimia dasar dari industri dan harga jual yang lebih tinggi. Hingga Maret tahun ini, bisnis distribusi BBM masih menyumbang 66% dari pendapatan perseroan. Sementara itu 24% berasal dari sektor kimia dasar. Sisanya berasal dari jasa logistik, kawasan industri, dan pabrikan.

"Stabilisasi harga BBM selama tahun lalu dan perkembangan harga komoditas seperti batubara menjadi faktor positif di balik perkembangan pendapatan penjualan konsolidasi AKRA," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/4).

AKRA juga masih menggali peluang di sektor BBM ritel. Ia bilang, ada kenaikan permintaan bensin non-subsidi di Indonesia. Baru-baru ini, perseroan telah bergabung dengan BP Global Investments Limited untuk mendirikan jaringan stasiun pengisian BBM ritel di Indonesia.

Selain itu, bisnis penjualan lahan di kawasan Industri dan operasi pelabuhan Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) juga meningkat.

Ia bilang, Clariant, produsen bahan kimia yang berasal dari Swiss, secara resmi telah membuka fasilitas pabriknya di JIIPE. Fasilitas pelabuhan Manyar yang dioperasikan oleh Perusahaan Joint Venture PT Berkah Manyar Sejahtera (BMS), juga menangani kapal berukuran besar dengan peningkatan throughput.

Saat ini, saham AKRA melaju di zona hijau dengan kenaikan 0,76% ke level Rp 6.650 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto