AKRA incar pendapatan Rp 25,87 triliun



JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) diperkirakan mampu mencatat pendapatan Rp 22,5 triliun di tahun 2013. Jumlah tersebut naik tipis 4,16% jika dibandingkan kinerja tahun 2012.

Sedangkan untuk tahun ini, Suresh Vembu, Direktur AKRA bilang, pendapatan AKRA diproyeksikan tumbuh lebih besar, sekitar 15% dari tahun lalu. Artinya, AKRA menargetkan meraup pendapatan Rp 25,87 triliun. Namun Suresh belum mau bilang target laba bersihnya.

Sementara itu, pendapatan AKRA tahun 2013 sedikit terbatas lantaran kontribusi bisnis distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) sempat turun. Pasalnya, perusahaan tambang batubara sebagai konsumen utama AKRA juga mengalami perlambatan kinerja, sehingga menurunkan jumlah pembelian.


Tahun ini, AKRA mendapatkan kuota penyaluran BBM lebih rendah. Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas) hanya memberi kuota distribusi BBM sebesar 640.000 kiloliter (KL). Jumlah itu turun 27,34% jika dibandingkan kuota 2013, sebanyak 880.850 KL.

Namun, Suresh yakin, penjualan dari bisnis lain seperti kimia dan logistik tetap akan bertumbuh. Meski kuota penyaluran BBM turun, AKRA lebih optimistis meraih pertumbuhan pendapatan lebih tinggi lantaran infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar sudah siap.

Sebagai informasi saja, AKRA menyiapkan belanja modal sebesar US$ 40 juta hingga US$ 50 juta. Dana itu digunakan untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).

Untuk menggenjot penyaluran BBM tersebut, tahun ini AKRA akan mengoperasikan sekitar 131 SPBU dan SPBN. Saat ini, AKRA telah membangun sebanyak 103 SPBU dan SPBN. Sisanya akan selesai pada Maret 2014 nanti. "Tahun lalu infrastruktur juga belum beres semua. Tahun ini akan selesai," katanya ke KONTAN, Selasa (25/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri