AKRA menjual lahan industri kepada INDF dan ISSP



JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dikabarkan menjual lahan kawasan industri kepada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP). Lahan tersebut berlokasi di wilayah Gresik, Jawa Timur.

Liliana S Bambang, analis Mandiri Sekuritas, dalam riset 2 Oktober 2014 menulis, harga rata-rata lahan itu berkisar Rp 2 juta-Rp 3 juta per meter persegi.

Tapi AKRA enggan membeberkan detail transaksi itu, termasuk luas lahan yang dijual di kawasan industri yang bernama Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) tersebut. "Tak bisa komentar dulu," kata Suresh Vembu, Direktur AKRA kepada KONTAN, Kamis (2/10).


Direktur INDF, Werianty Setiawan, tidak merespons pertanyaan KONTAN melalu surat elektronik.

Wakil Direktur Utama ISSP Tedja Sukma menyatakan, lahan di Gresik bukan dibeli dari AKRA. "Hanya kemungkinan, kalau mereka sudah membangun pelabuhan, kami berharap bisa memakai pelabuhannya karena lokasi kami berdekatan," jelas Tedja.

AKRA sebelumnya menyatakan, ada dua perusahaan besar yang akan membeli lahan di JIIPE. Dua perusahaan itu akan membeli lahan industri seluas 100 hektrate (ha)-150 ha.

Salah satu investor itu bakal membangun pabrik pengolahan tembaga. Namun, transaksi jual-beli lahan itu sepertinya  bertahap. Merujuk laporan riset Credit Suisse pada 8 September 2014, di periode Januari hingga awal September tahun ini, AKRA tercatat  mengantongi pra penjualan (marketing sales) lahan industri sebesar 30 ha.

Beberapa investor yang sudah menanamkan investasi di lahan milik AKRA antara lain bergerak di bidang kimia, pengolahan CPO, dan logistik. Rata-rata harga jual lahan itu US$ 125 per m2.

Berdasarkan asumsi itu,  AKRA diperkirakan mengantongi US$ 37,5 juta atau Rp 442,98 miliar dari marketing sales lahan di JIIPE. Uang muka pembayaran lahan ini sudah dijaminkan dan akan dibayar penuh pada 2015.

Manajemen AKRA tetap menargetkan bisa menjual 80 ha-100 ha lahan industri di tahun ini. Sebagai informasi, pembangunan JIIPE tahap pertama ini menelan investasi US$ 520 juta. AKRA sudah menyuntik modal Rp 1,4 triliun dari ekuitas dan menggunakan dana penerbitan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun.

AKRA juga tengah membangun pelabuhan di proyek JIIPE yang dikerjakan bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Saat ini sekitar 80 ha area pelabuhan sudah direklamasi oleh kontraktor asal Belanda. AKRA memperkirakan pengoperasian pelabuhan tahap pertama bisa dimulai kuartal I 2015.

Proyek pelabuhan tahap pertama meliputi fasilitas untuk menerima kapal yang mengirim mesin industri. Tujuannya menunjang pembangunan kawasan industri JIIPE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro