KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau yang akan dilakukan pemerintah pada tahun depan membuat pedagang dan koperasi ritel ketar-ketir. Kenaikan itu dikhawatirkan akan membuat omzet mereka semakin terpukul setelah sebelumnya telah tergerus 50% akibat pandemi Covid-19. Asosiasi Koperasi Ritel Indonesia (Akrindo) berharap agar pemerintah tidak terburu-buru menaikkan tarif cukai rokok pada 2022. Ketua Akrindo Sriyadi Purnomo mengatakan, ketika tarif cukai rokok naik maka harga akan naik. "Konsumen akan memilih dan memilah rokok berdasarkan pertimbangan harga. Otomatis konsumen berkurang, omzet juga berkurang,” kata Sriyadi dalam keterangannya, Rabu (25/8). Akrindo saat ini menaungi sekitar 900 koperasi ritel di Jawa Timur.
Akrindo berharap pemerintah tak terburu-buru naikkan tarif cukai rokok 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau yang akan dilakukan pemerintah pada tahun depan membuat pedagang dan koperasi ritel ketar-ketir. Kenaikan itu dikhawatirkan akan membuat omzet mereka semakin terpukul setelah sebelumnya telah tergerus 50% akibat pandemi Covid-19. Asosiasi Koperasi Ritel Indonesia (Akrindo) berharap agar pemerintah tidak terburu-buru menaikkan tarif cukai rokok pada 2022. Ketua Akrindo Sriyadi Purnomo mengatakan, ketika tarif cukai rokok naik maka harga akan naik. "Konsumen akan memilih dan memilah rokok berdasarkan pertimbangan harga. Otomatis konsumen berkurang, omzet juga berkurang,” kata Sriyadi dalam keterangannya, Rabu (25/8). Akrindo saat ini menaungi sekitar 900 koperasi ritel di Jawa Timur.