Akseleran akan IPO, Siap Ekspansi ke Bisnis Broker hingga Bank



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (Group Akseleran) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AKSL. Usai IPO, AKSL bersiap untuk mengembangkan bisnisnya ke brokerage hingga bank.

Dalam aksi korporasi ini, Akseleran akan menawarkan harga IPO di kisaran Rp 100 - Rp 120 per saham. 

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menjelaskan, dalam gelaran initial public offering (IPO) ini, AKSL menawarkan 2,98 miliar lembar saham.


“Lewat initial public offer (IPO) ini, kami menargetkan dapat meraup dana sebesar Rp 358 miliar,” ujarnya dalam public expose, Senin (3/7).

Baca Juga: BRI Danareksa akan Bawa 5 Calon Emiten untuk IPO di Semester II 2023

Dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi usaha, yakni sekitar Rp 36,5 miliar digunakan untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF).

Kemudian, sekitar Rp 200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya akan digunakan untuk modal kerja AKSL.

Komisaris Utama AKSL Christopher Joutua mengatakan AKSL berencana melakukan ekspansi ke bisnis brokerage alias sekuritas hingga perbankan.

Namun, target tersebut masih akan dilakukan setelah tahun 2026. Sebab, selama 3 tahun ke depan, AKSL masih akan fokus di bisnis multifinance dan pinjaman.

“Kami masih fokus di bisnis lending dalam 3 tahun ke depan. Sehingga, aspirasi ini harus sinergi dengan aspirasi lending,” katanya.

Baca Juga: Akseleran (AKSL) Akan Melantai di BEI, Tawarkan Harga IPO Rp 100-Rp 120 Per Saham

Masa book building AKSL ditetapkan mulai Senin (3/7) hingga 18 Juli 2023. Adapun rencana masa penawaran umum dijadwalkan pada 1 - 7 Agustus 2023.

Targetnya, AKSL bisa mulai memperdagangkan saham di BEI pada 9 Agustus 2023.

Ada 2 sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau Join Lead Underwriters untuk IPO AKSL, yaitu BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi