KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran menargetkan perolehan laba sebesar Rp 18 - Rp 20 miliar di sepanjang tahun 2024. Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan optimistis bakal meraih target tersebut. Namun saat ini, ia belum bisa membeberkan berapa nilai laba bulanan yang dikantonginya. "Pendorongnya, kami lakukan penurunan opex sebesar hampir 40% dibandingkan tahun lalu, sedangkan pendapatan juga bertambah," ujar Ivan kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).
Penyaluran pinjaman Akseleran per Juni tercarat sekitar Rp 1,45 triliun, angka ini naik sekitar 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Akseleran juga menargetkan penyaluran pinjaman bisa di angka sekitar Rp 3,4 triliun. Target ini naik 20% dibandingkan dari tahun lalu yaitu senilai Rp 2,85 triliun. "Harapannya BI rate tidak naik lagi sehingga
demand financing bisa lebih kuat dan kami bisa memiliki lebih banyak
dealflow," tuturnya.
Baca Juga: Kinerja Kian Moncer, OJK Catat Laba Industri Fintech Meningkat Signifikan Ivan menambahkan sektor yang akan fokus didorong selama semester II-2024 adalah sektor komoditas energi, infrastruktur atau konstruksi, namun sektor lainnya akan tetap didorong.
Sementara pinjaman melaju, ia mengungkapkan bahwa Akseleran tetap menjaga kualitas pinjaman. Hal ini tercermin dari rasio TWP90 yang masih terjaga di level 0,21%. Asal tahu saja, per Mei 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri
fintech peer to peer (P2P)
lending meningkat dari Rp 173,73 miliar menjadi Rp 277,02 miliar. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyebut peningkatan laba ini sejalan dengan penyaluran pendanaan bulanan yang meningkat. Menurutnya sekarang ini
fintech lending telah berhasil membalikkan keadaan dari merugi sejak awal awal tahun menjadi untung per April 2024. Pada Januari 2024 kerugian mencapai 135,57 miliar, Februari merugi Rp 97,53 miliar, pada Maret nilainya turun menjadi Rp 27,30 miliar dan pada April akhirnya membalikkan keadaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih