KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran catat telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 2,85 triliun di tahun 2023. Sayanganya angka tersebut mengalami penurunan sejumlah 5% jika dibandingkan tahun 2022. Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan di tahun 2023 Akseleran mengalami penurunan penyaluran pinjaman. Menurutnya hal itu sejalan dengan industri fintech peer to peer lending di bidang produktif yang juga mengalami penurunan hingga 17%. "Tahun 2023 kami menyalurkan Rp 2,85 triliun tapi itu turun 5% dari tahun 2022," jelas Ivan pada Kontan, Kamis (29/2).
Baca Juga: Ini Strategi Akseleran Agar Angka Kredit Macet Tak Membengkak Ivan mengungkapkan penurunan penyaluran pinjaman Akseleran di tahun 2023 ini penyebab utamanya adalah adanya kenaikan suku bunga. Menurutnya, adanya kenaikan tingkat suku bunga tersebut membuat permintaan pinjaman di segmen produktif tidak sekuat sebelumnya. "Pengaruh dari tingkat suku bunga, jadi tidak sesuai dengan proyeksi tahun lalu," ujar Ivan. Meski begitu, Ivan mengatakan di awal tahun ini Akseleran sudah menunjukkan adanya kinerja yang positif. Hingga Februari 2024 ini Ivan mencatat total penyaluran pinjaman sebesar Rp 480 miliar. Ivan juga menargetkan di tahun 2024 ini Akseleran dapat mencapai penyaluran pinjaman sebesar Rp 3,7 - 3,8 triliun. "Kali ini kami optimis dengan target di tahun ini," ucapnya. Selain itu Ivan juga memberikan tanggapannya mengenai tren gagal bayar yang sedang hangat terjadi di industri Fintech P2P lending. Menurutnya hal tersebut dapat menyebabnya transaksi pada fintech P2P lending menurun sehingga berpengaruh ke dukungan likuiditas dari lender. Meski begitu, Ivan mengatakan untuk Akseleran ia tidak melihat dampak negatif yang substansial. Hal tersebut karena tingkat NPL Akseleran konsisten rendah.
Baca Juga: Akseleran Catat Penyaluran Pinjaman Produktif Capai Rp 260 Miliar di Januari 2024 "Hal itu membuat kami memiliki reputasi yang baik dengan lender-lender kami, baik itu lender retail maupun institusional," jelas Ivan. Ivan menambahkan guna menjaga kepercayaan para lender, menurutnya Akseleran memiliki posisi yang unik di industri fintech lending. Ia menjelaskan sejak awal Akseleran mengusung konsep
real marketplace lending, di mana lender Akseleran benar-benar lender retail dan institutional. Jadi bukan hanya didukung oleh super lender saja, ia juga mencatat hingga saat ini retail lenders Akseleran yang terdaftar ada 200,000 lebih. "Komposisi lending di kami tahun 2023 lalu itu retail lenders dan institutional lenders hampir 50:50. Dengan posisi kami yg seperti ini, sejak awal kami selalu mengedepankan pelayanan bagi lenders kami, dan kami fokus memberikan
peace of mind bagi mereka," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .