Akseleran lebih pilih gandeng multifinance dibandingkan BPR



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini terbuka peluang kerja sama antara fintech peer to peer (P2P) lending dengan bank perkreditan rakyat (BPR). Kendati demikian, tidak semua pemain P2P lending berminat melakukan kerja sama ini misalnya PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia.

Chief Executive Officer & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyatakan lebih tertarik bekerja sama dengan multifinance dan perusahaan leasing dibandingkan dengan BPR. Ivan menilai ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan.

Baca Juga: Sasar masyarakat yang belum mendapatkan akses kredit, Kredit Pintar gandeng BPR Kanti


“BPR itu ada dua isu pertama cost of fund-nya lebih besar. Selain itu, integrasi teknologinya. Begitupun dengan sisi volume pinjaman lantaran kecil-kecil tapi banyak,” ujar Ivan beberapa waktu lalu.

Lanjtu Ia, kerja sama dengan multifinance lebih bersifat business to business (B2B). Ia menyebut telah bekerja sama dengan multifinance seperti PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Sedangkan dengan BPR lebih ke ritel.

Hingga saat ini, Akseleran sudah menyalurkan pinjaman akumulatif sebesar Rp 698,32 miliar. Sedangkan pinjaman yang disalurkan dari awal tahun hingga saat ini senilai Rp 487,61 miliar. Adapun total outstanding pinjaman senilai Rp 228,16 miliar.

Baca Juga: Demi terwujudnya ekosistem terbuka, bank mendorong pelaku digital manfaatkan open API

Pinjaman tersebut telah disalurkan kepada 1990 peminjam atau borrower. Akseleran telah terdaftar dan diawasi oleh OJK sejak 21 Juni 2017 lalu. Hingga saat ini terdapat 127 fintech peer to peer lending terdaftar dan diawasi oleh regulator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi