Akseleran menyalurkan pembiayaan Rp 6 miliar di Jawa Tengah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran kian gencar menyalurkan pembiayaan ke wilayah Jawa Tengah. Hal ini membuat tingkat pemahaman masyarakat terhadap layanan pinjamam berbasis online atau Peer-to-Peer (P2P) Lending dan pertumbuhan bisnis perusahaan meningkat.  

Christopher Gultom, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran, mengatakan, sampai Oktober 2018, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp 6 miliar kepada 12 peminjam di Jawa Tengah.

Di periode yang sama, ada sekitar 234 pemberi pinjaman dengan total nilai investasi sebesar Rp3,9 miliar dari Jawa Tengah dan mayoritas dari kota Semarang.

"Pertumbuhan ini jelas turut berdampak kepada rata-rata pertumbuhan Akseleran secara nasional yang tiap bulannya tumbuh sebesar 10%-20%,” terang Christopher, dalam siaran pers, Jumat (24/11).

Menurutnya, kehadiran Akseleran dinilai membantu para pelaku usaha di Jawa Tengah yang selama ini masih kesulitan memperoleh permodalan usaha. Selama 10 tahun terakhir hingga 2016 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinisi Jawa Tengah merilis adanya 4,17 juta usaha atau naik 13,06%.

“Pelaku usaha yang membutuhkan modal usaha di Jawa Tengah semakin banyak, dan kami berharap bisa menjadi solusi buat mereka karena proses maupun persyaratan di Akseleran mudah," tambahnya.

Melalui pertumbuhan diperoleh selama setahun terakhir ini membuat Akseleran optimistis dapat menyalurkan total pinjaman di Jawa Tengah sebesar Rp 25 miliar di akhir tahun 2019.

Rimba Laut, Head of Public & Government Relation Akseleran, menyampaikan pertumbuhan bisnis di Jawa Tengah turut mendongkrak total penyaluran pinjaman secara nasional yang telah menembus sebesar Rp 173 miliar kepada 360 pinjaman dengan jumlah pemberi pinjaman sebanyak lebih dari 80 ribu.

"Hingga pertengahan November ini Akseleran telah merealisasikan total pinjaman sebesar 86% dari target akhir tahun 2018 yang sebesar Rp200 miliar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie