Akseleran Sebut Penyaluran Pendanaan pada Kuartal I-2024 Sekitar Rp 730 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran menyatakan penyaluran pendanaan pada kuartal I-2024 mencapai sekitar Rp 700 miliar hingga Rp 730 miliar. 

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan bilang, secara kuartalan penyaluran naik 10%, dibanding kuartal IV-2023. Angka kuartal I-2024 terbilang stabil dibanding kuartal I-2023. 

Baca Juga: 101 Pinjol Legal Terbaru Per April 2024 dari OJK


"Pada tahun ini, kami punya target tumbuh 30% secara Year on Year (YoY), dengan total penyaluran sekitar Rp 3,7 triliun hingga Rp 3,8 triliun," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (2/4)

Selain itu, Ivan juga mengungkapkan pihaknya secara profitabilitas juga terus meningkat. Dia mengatakan periode Januari 2024 hingga Maret 2024 perusahaan sudah profit dan sepanjang tahun ini seharusnya juga terus profit. 

Ivan menyampaikan pada tahun lalu, Akseleran masih merugi pada periode Januari 2023 hingga Maret 2023. 

Baca Juga: Begini Tanggapan Akseleran Soal Rencana Pencabutan Moratorium Fintech Lending

Selain itu, dia menerangkan opex perusahaan berhasil turun sekitar 40% pada tahun ini, dibanding tahun lalu, sedangkan revenue ditargetkan naik 30% sejalan dengan target kenaikan penyaluran volume pinjaman Akseleran.

Sementara itu, Ivan menyebut Akseleran sejauh ini tak mengalami kenaikan kredit macet. Dia menerangkan angka TKB90 perusahaan masih terbilang kecil.

"TKB90 kami per hari ini berada di 99,78%, TKB60 di 99,64%, TKB30 di 99,57%, dan TKB0 di 98,86%," katanya.

Untuk menekan angka kredit macet, Ivan menerangkan pihaknya menerapkan strategi jitu, seperti melakukan asesmen pinjaman secara prudent.

Baca Juga: Akseleran Beberkan Alasan Batas Atas Pendanaan Fintech Lending Harus Dinaikkan

Dia menyebut pihaknya memastikan borrower punya uang yang memadai untuk bisa berlanjut pinjamannya. 

"Underlying pinjamannya (invoice/po/inventory) valid, dan history credit si borrower juga baik. Hal itu yang menjadi kunci kami bisa memiliki tingkat kredit macet yang rendah. Ditambah lagi sebagai lini pertahanan terakhir, kami menyediakan credit insurance yang cover 99% pokok pinjaman tertunggak. Dengan demikian, lender kami benar-benar mendapatkan peace of mind," ujarnya.

Oleh karena itu, Ivan menargetkan angka kredit macet perusahaan pada tahun ini tidak lebih dari 1%. Dia optimitis perusahaan bisa mencapai target tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto