Akseleran Tak Punya Lender dari Luar Negeri, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran menyatakan tak memiliki pemberi pinjaman (lender) baik perorangan maupun institusi dari luar negeri saat ini. 

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyebut tak adanya lender dari luar negeri karena bunga mereka ekspektasinya tinggi.

"Ditambah, mereka perlu hedging cost untuk currency mereka. Jadi, enggak masuk di Akseleran. Saat ini, kami juga fokusnya hanya lender lokal," ujarnya kepada Kontan, Senin (29/7).


Ivan menerangkan saat ini hanya ada lender individu warga negara asing yang bekerja atau berdomisili di Indonesia saja. Dia menyebut jumlahnya hanya beberapa orang saja. 

Baca Juga: Ini Kata Akseleran Soal Putusan MA Terkait Praktik Pinjaman Online

"Kecil sekali, bahkan porsinya tak sampai 0,1%," katanya.

Ivan juga mengatakan trennya saat ini institusi yang lebih dominan menjadi pemberi dana di platform Akseleran ketimbang perorangan.

Meskipun demikian, Ivan menyampaikan pihaknya terus membuka kesempatan bagi lender retail atau perorangan untuk menjadi lender di platform Akseleran. Sebab, Akseleran punya visi membuat inklusi keuangan, bukan hanya di sisi borrower, melainkan dari di sisi lender juga. 

Oleh karena itu, dia bilang pihaknya akan terus fokus menjaga kualitas pinjaman dengan baik dengan tingkat TKB90 sebesar 99% lebih. Dengan demikian, bisa meningkatkan kepercayaan bagi para lender.

Baca Juga: Fintech Lending Atur Strategi Jaga TWP90

Sebagai informasi, data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah pemberi pinjaman (lender) fintech peer to peer (P2P) lending dari luar negeri berdasarkan entitas perorangan naik drastis per Mei 2024 sebanyak 651, dengan nilai outstanding Rp 1,88 triliun. 

Adapun per Mei 2023, sebanyak 196, dengan nilai outstanding Rp 683 miliar. Per April 2024, ada 167 entitas, dengan nilai outstanding pinjaman Rp 1,63 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi