KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif meminta pengurus Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mendukung akselerasi program EBT. Ini disampaikan Arifin dalam Acara Inagurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI Periode 2022-2025 pada Rabu (20/7) di Kementerian ESDM. "Saya ucapkan selamat, semoga dengan adanya pengurus METI yang baru ini kita bisa mengakselerasi program-program target capaian emisi kita, capaian bauran energi listrik kita, semoga kita semua mendapat kemudahan dan keberkahan, sehingga kita bisa melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya," tutur Arifin, Rabu (20/7). Arifin mengatakan, saat ini sumber energi fosil yang dimiliki Indonesia sudah berkurang dan diperlukan transisi energi menjadi sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Pemerintah juga sudah menetapkan target-target besar di sektor energi terbarukan, yakni penurunan emisi karbon sebesar 29 persen pada tahun 2030 dengan upaya sendiri, atau mencapai 51% dengan dukungan komunitas internasional.
Akselerasi Program EBT, Menteri ESDM Minta Dukungan METI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif meminta pengurus Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mendukung akselerasi program EBT. Ini disampaikan Arifin dalam Acara Inagurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI Periode 2022-2025 pada Rabu (20/7) di Kementerian ESDM. "Saya ucapkan selamat, semoga dengan adanya pengurus METI yang baru ini kita bisa mengakselerasi program-program target capaian emisi kita, capaian bauran energi listrik kita, semoga kita semua mendapat kemudahan dan keberkahan, sehingga kita bisa melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya," tutur Arifin, Rabu (20/7). Arifin mengatakan, saat ini sumber energi fosil yang dimiliki Indonesia sudah berkurang dan diperlukan transisi energi menjadi sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Pemerintah juga sudah menetapkan target-target besar di sektor energi terbarukan, yakni penurunan emisi karbon sebesar 29 persen pada tahun 2030 dengan upaya sendiri, atau mencapai 51% dengan dukungan komunitas internasional.