Akses Ungaran barat-timur terputus karena banjir



UNGARAN. Sedikitnya 300 jiwa warga di Perumahan Graha Cemara Sewu, Kelurahan Kalirejo dan Perumahan Cemara Permai, Kuncen, Kelurahan Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang bersiap-siap mengungsi menyusul banjir yang melanda kawasan Jalan Jatirejo Raya, Senin (12/1/2015) malam. 

"Kompleks ini buntu mas. Belakang sawah sudah banjir. Kami harus berjaga kalau air terus meninggi, siap-siap ngungsi," kata Ronal (35), warga Graha Cemara Sewu. 

Banjir di kawasan itu terjadi karena sungai Kaligung yang memisahkan Jalan MT Haryono dengan Jl Jatirejo Raya meluap. Praktis akses kedua wilayah antara Ungaran Barat dan Ungaran Timur terputus. Aliran air dari Kaligung yang melimpas ke jalan raya sangat deras, sehingga puluhan batang bambu dan material keras lainnya yang diduga dari proyek perumahan Amaya ikut terhanyut ke jalan dan teronggok di gerbang Graha Cemara Sewu. 


"Saya terpaksa balik lewat tol, tapi ternyata banjir juga. Lewat Amaya sudah macet, akhirnya tidak jadi ke kota. Padahal sebelumnya tol tidak pernah banjir," kata Ali Sujiono (40), warga Kalipasir, Kalirejo. 

Banyak warga terjebak lantaran minimnya informasi dan ketidakhadiran petugas di lokasi yang terendam banjir. Apalagi banjir melanda saat jam kepulangan pekerja. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, selain Jalan Jatirejo sepanjang 100 meter yang terendam banjir hingga 1 meter, kawasan lainnya juga terputus akibat bencana itu. Kawasan dimaksud adalah exit tol Kalirejo dan jembatan Beji-Leyangan. 

Intensitas hujan yang melanda kota Ungaran sejak Senin siang mengalami pasang surut, antara sedang hingga lebat, namun tidak merata di beberapa tempat. Hal inilah yang membuat tanda tanya warga karena banjir seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam kurun lima tahun terakhir. 

"Saya khawatir isi rumah saya terendam banjir. Sebab info dari pak RT, air sudah melewati tanggul. Sudah lima tahun sejak dibangun, tanggul perumahan kita aman, tapi sekarang kok banjir lagi," kata Maulidin (42), warga Perumahan Cemara Permai yang masih menunggu air surut di Ungaran Kota. 

Sejumlah warga menuding meluapnya sungai Kaligung akibat beberapa proyek yang ada di kawasan tersebut. Proyek terbaru adalah Perumahan Amaya yang berada di DAS Kaligung. 

"Jalan ini baru kemarin ditinggikan satu meter dan drainasenya diperbaiki, logikanya tidak banjir lagi. Tapi sejak ada Amaya yang menormalisasi sungai dan membuat kanal sendiri, banjir makin parah," kata Wido, warga Kalirejo. 

Hingga berita ini diturunkan, satu-satunya akses yang sudah surut dan bisa dilewati adalah exit tol Kalirejo. Para pengendara roda dua terpaksa melintas jalan tol meski hal tersebut dilarang.(Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa