Aksi Akuisisi Bank Masih Marak, Pengamat Menilai Bisnis Bank Masih Prospektif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren akuisisi di industri perbankan masih marak. Sebagai contoh, Bank OCBC NISP Tbk yang mengakuisisi 99% saham Bank Commonwealth. Lalu ada Bank UOB Indonesia yang mengakuisisi bisnis konsumer Citibank. 

Pengamat menilai kondisi ini menunjukkan bahwa bisnis perbankan Indonesia masih prospektif. 

Pengamat ekonomi Budi Frensidy melihat semaraknya aksi akuisisi akan semakin meningkat dan ini menandakan bahwa bisnis Bank di Indonesia masih prospektif. Hal tersebut tercermin dari laba perbankan nasional yang naik ratusan persen.


"Masih prospektif dengan semakin meningkatnya kelas menengah dan tingginya spread perbankan kita. Laba perbankan nasional kita dari 2008 sudah naik ratusan persen dari hanya Rp 30,8 triliun menjadi lebih dari Rp 200 triliun pada tahun lalu," kata Budi kepada KONTAN, Rabu (6/12).

Baca Juga: Perbankan Lokal Masih Kesulitan Mengurangi Porsi Kredit ke Sektor Batubara

Budi juga menjelaskan salah satu faktor terjadi akuisisi karena ada pemilik lama yang mau menjual banknya atau melakukan divestasi. 

Sementara untuk rights issue, Budi mengungkapkan bisnis perbankan utamanya untuk memperbesar ekuitas dan biasanya dilakukan setelah terjadinya akuisisi. 

Untuk ke depannya ia menilai potensi akuisisi bank masih terbuka. 

"Jadi, kalau pun masih marak. Hanya bank-bank kecil jika owner-nya ada yang mau divestasi," tutup Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi