JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah seiring dengan aksi ambil untung oleh investor memanfaatkan penguatan sebelumnya pada akhir pekan lalu (Jumat, 19/5). IHSG berakhir turun 42,43 poin atau 0,73 % menjadi 5.749,44 poin, Senin (22/5). Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 9,55 poin (0,98 %) menjadi 960,84 poin. "Pada awal perdagangan hari ini (22/5), IHSG menguat melanjutkan eforia dari sentimen 'investment grade' yang diberikan oleh Standard & Poor's (S&P). Namun, menjelang penutupan pergerakan IHSG berbalik arah menjadi menurun didorong aksi ambil untung," kata Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar saham, terutama domestik melakukan aksi ambil untung terhadap saham-saham berkapitalisasi besar yang pada perdagangan akhir pekan lalu (Jumat, 19/5) mengalami kenaikan hingga 3 %. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pelemahan IHSG itu diproyeksikan hanya sementara, sentimen S&P masih akan terasa untuk jangka menengah dan panjang bagi pasar saham domestik. "Saham-saham lapis kedua dengan valuasi harga saham yang masih murah akan sangat mungkin diakumulasi investor dan mendorong IHSG melanjutkan kenaikan," katanya. Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa aksi beli oleh investor asing yang kembali berlanjut menahan tekanan IHSG lebih dalam. Berdasarkan catatan BEI, investor asing mencatatkan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp675,472 miliar pada Senin ini (22/5).