JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tergerus. Rabu (10/9), IHSG turun 1,04% dari hari sebelumnya menjadi 5.142,99. Kemarin, investor asing mencatat net sell Rp 815,53 miliar. Pergerakan IHSG searah dengan bursa Asia. Kemarin indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,8% ke level 146.53. Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Bernardi Dannadri Zhuria mengatakan, setelah IHSG menembus rekor baru, pelaku pasar masih ingin meraup keuntungan. "Terlihat dari candlestick yang panjang itu mengindikasikan minat jual yang besar," kata Bernardi. Faktor dari luar negeri, analis CIMB Securities Fajar Wahyudi, menambahkan, tekanan pada IHSG masih dipengaruhi rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada kuartal I-2015. Sedangkan, dari dalam negeri, market cenderung turun karena isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan gas.
Aksi ambil untung IHSG berlanjut
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tergerus. Rabu (10/9), IHSG turun 1,04% dari hari sebelumnya menjadi 5.142,99. Kemarin, investor asing mencatat net sell Rp 815,53 miliar. Pergerakan IHSG searah dengan bursa Asia. Kemarin indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,8% ke level 146.53. Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Bernardi Dannadri Zhuria mengatakan, setelah IHSG menembus rekor baru, pelaku pasar masih ingin meraup keuntungan. "Terlihat dari candlestick yang panjang itu mengindikasikan minat jual yang besar," kata Bernardi. Faktor dari luar negeri, analis CIMB Securities Fajar Wahyudi, menambahkan, tekanan pada IHSG masih dipengaruhi rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada kuartal I-2015. Sedangkan, dari dalam negeri, market cenderung turun karena isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan gas.