LONDON. Aksi profit taking melanda bursa Eropa pasca mencatat kenaikan terbesar dalam empat pekan terakhir, kemarin (3/4). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.04 waktu London, Stoxx Europe Index menurun 0,3% menjadi 296,68. Sekadar mengingatkan, kemarin indeks acuan Benua Biru ini melesat 1,3%. Saham-saham berkapitalisasi besar menggerus kinerja bursa. Salah satunya adalah saham Vodafone Group Plc yang turun 3,2% setelah Verizon Communications Inc membantah tengah mempertimbangkan untuk mengajukan penawaran kepada perusahaan asal Inggris tersebut. Selain itu, ada pula saham European Aeronautic dan Defence & Space Co yang menurun setelah jajaran direksi menunjuk direktur baru dan menyetujui rencana buyback saham senilai 4,75 miliar euro atau US$ 4,8 miliar. Aksi jual saham di bursa Eropa terjadi seiring aksi wait and see pelaku pasar terkait data pengangguran dan industri jasa AS yang akan dirilis hari ini. "Kami memprediksi akan ada koreksi yang terjadi pada pasar emerging. Perlambatan pertumbuhan ekonomi, melempemnya kinerja peusahaan, menjadi beberapa hambatan yang akan menghadang bursa pada kuartal II ini," urai Stewart Richardson, chief investment officer RMG Wealth Management LLP di London.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aksi ambil untung melanda bursa di Benua Biru
LONDON. Aksi profit taking melanda bursa Eropa pasca mencatat kenaikan terbesar dalam empat pekan terakhir, kemarin (3/4). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.04 waktu London, Stoxx Europe Index menurun 0,3% menjadi 296,68. Sekadar mengingatkan, kemarin indeks acuan Benua Biru ini melesat 1,3%. Saham-saham berkapitalisasi besar menggerus kinerja bursa. Salah satunya adalah saham Vodafone Group Plc yang turun 3,2% setelah Verizon Communications Inc membantah tengah mempertimbangkan untuk mengajukan penawaran kepada perusahaan asal Inggris tersebut. Selain itu, ada pula saham European Aeronautic dan Defence & Space Co yang menurun setelah jajaran direksi menunjuk direktur baru dan menyetujui rencana buyback saham senilai 4,75 miliar euro atau US$ 4,8 miliar. Aksi jual saham di bursa Eropa terjadi seiring aksi wait and see pelaku pasar terkait data pengangguran dan industri jasa AS yang akan dirilis hari ini. "Kami memprediksi akan ada koreksi yang terjadi pada pasar emerging. Perlambatan pertumbuhan ekonomi, melempemnya kinerja peusahaan, menjadi beberapa hambatan yang akan menghadang bursa pada kuartal II ini," urai Stewart Richardson, chief investment officer RMG Wealth Management LLP di London.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News