Aksi ambil untung melemahkan USD



JAKARTA. Kurs dollar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia. Dollar AS melemah akibat aksi ambil untung (profit taking) karena spekulasi data ekonomi AS yang memburuk.

Pasangan EUR/USD, Selasa (14/5) pukul 16.00 WIB, menguat 0,17% menjadi 1,2998. Pairing GBP/USD menguat 0,03% ke 1,5303, sementara pairing USD/JPY melemah 0,4% di 101,41.

Beberapa data ekonomi AS yang diprediksi memburuk, misalnya, data produksi industri, inflasi dan sentimen ekonomi. Sementara, rilis data pembangunan rumah diproyeksi positif. Data-data itu akan dirilis, pekan ini. Sebelumnya, dollar AS telah menguat dalam sepekan didukung oleh spekulasi atas kemungkinan berakhirnya program stimulus moneter.


Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures memperkirakan, kenaikan pasangan EUR/USD saat ini hanya sementara saja. Tren pergerakan pairing ini masih bearish karena data-data ekonomi Eropa tidak begitu bagus. Rilis German ZEW Economic Sentiment bulan Mei ini meski naik, tetapi masih di bawah prediksi analis, yaitu dari 36,3 menjadi 36,4. Sementara, analis memperkirakan, naik menjadi 39,5.

Namun, aksi profit taking masih akan menguntungkan euro setidaknya hingga pertengahan sesi perdagangan, hari ini. Kondisi yang sama juga terjadi pada pasangan GBP/USD.

Menurut Tonny Mariano, Analis Harvest International Futures, GBP/USD naik karena dollar AS selama sepekan lalu terus menguat. Dia masih memproyeksikan, dollar AS bisa kembali tertekan. Namun, jika data ekonomi AS menguat, maka dollar AS bisa kembali menguat.

Raditya Ariwibowo, analis BNI Divisi Tresuri juga melihat, aksi ambil untung terjadi di pairing USD/IDR karena telah menembus level psikologis di 100. Dia memperkirakan, dollar AS bisa kembali rebound, karena yen Jepang telah mendapat persetujuan dari negara G7 untuk tetap melemah. “Hari ini, tampaknya pergerakan pasangan USD/JPY kembali normal, dimana dollar AS menguat terbatas,” kata Raditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana